Bisnis Energi Melemah Paksa Caterpillar PHK 10.000 Karyawan
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM – Sebuah perusahaan manufaktur besar Amerika Serikat (AS), Caterpillar mengalami kerugian di sektor pertambangan dan energi sehingga melakukan pemecatan besar-besaran karyawannya.
“Kami menghadapi kondisi pasar yang sulit di beberapa sektor dan industri utama, yaitu pertambangan dan energi,” kata Chief Executive Officer (CEO) Caterpillar, Doug Oberhelmann, hari Kamis (24/9).
Langkah tersebut diambil di tengah melemahnya sektor pertambangan dan energi, dua sektor andalan Caterpillar. Pemangkasan biaya itu akan menyebabkan penghematan tahunan kurang lebih Rp 22 triliun.
“Kami sekarang mengambil tindakan lebih tegas meskipun kami sudah membuat penyesuaian besar sehubungan dengan kondisi pasar saat ini,” Oberhelmann menambahkan.
Caterpillar menurunkan perkiraan penjualannya kira-kira sebesar Rp 14,6 triliun menjadi Rp 705,2, terpaut jauh dibandingkan sekitar Rp 811 triliun pada 2014.
Caterpillar mengatakan ini akan menjadi kali ketiga pihaknya mengalami penurunan pendapatan. Jika pendapatan kembali anjlok pada 2016, perusahaan yang sudah berdiri selama 90 tahun tersebut akan menorehkan rekor penurunan pendapatan empat tahun berturut-turut
Pemutusan hubungan Kerja (PHK) tersebut bisa mengarah pada penutupan 20 pabrik dan pemutusan hubungan kerja (PHK) 10.000 karyawan.
Caterpillar, yang memproduksi peralatan industri berat, mengatakan pihaknya akan merumahkan 4.000 hingga 5.000 karyawan pada akhir 2016 dan kemungkinan akan memecat lebih dari 10.000 pekerja hingga 2018, sekitar sembilan persen dari jumlah tenaga kerja perusahaan tersebut. (Ant).
Editor : Eben E. Siadari
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...