Rombongan Pangeran Arab Saudi Dituduh Penyebab Tragedi Mina
MEKKAH, SATUHARAPAN.COM - Kehadiran rombongan putra Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud di Mina ditengarai mejadi pemicu jemaah berdesak-desakan dan saling injak yang menewaskan ratusan perserta ibadah haji pada hari Kamis (24/9).
Harian berbahasa Arab, al-Diyar, mengatakan dalam sebuah laporan pada hari Kamis (24/9), rombongan Pangeran Mohammad bin Salman Al Saud, deputi putra mahkota, memainkan peran sentral dalam peristwa tragis mematikan pada hari ketiga dari ibadah haji tahunan ini.
Laporan itu mengatakan bahwa Salman, yang telah berusaha untuk menghadiri pertemuan besar peziarah di Mina, tiba di lokasi Kamis pagi disertai dengan rombongan besar.
Laporan itu mengatakan pasukan yang terdiri dari 200 tentara dan 150 polisi mengawal sang pangeran.
Laporan itu mengatakan kehadiran pangeran di tengah kerumunan itu menyebabkan perubahan arah pergerakan jemaah yang berujung pada kekacauan dan saling injak.
Harian Lebanon lebih lanjut mengatakan bahwa Salman dan rombongan dengan cepat meninggalkan tempat kejadian, menambahkan bahwa pemerintah Arab Saudi berusaha untuk menutup-nutupi seluruh cerita dan memaksa media tutup mulut tentang kehadiran Salman di lokasi.
Para pejabat di Arab Saudi membantah laporan itu, menyebutnya "tidak benar."
Menteri Kesehatan Arab Saudi, Khaled al-Falih, menyalahkan para peziarah atas tragedi itu.
"Jika para peziarah mengikuti petunjuk, kecelakaan bisa dihindari," kata dia.
Menurut Organisasi Haji Iran, lebih dari 1.300 orang, termasuk 125 warga Iran, tewas dalam peristiwa ini. Sementara itu pemerintah Arab Saudi menyebutkan korban tewas adalah 717 orang dan dan jumlah cedera 863.
Pemimpin Revolusi Islam Iran, Ayatollah Seyyed Ali Khamenei, telah mengumumkan tiga hari berkabung nasional menyusul insiden. Selain itu, Iran mendesak pemerintah Arab Saudi untuk "memikul tanggung jawab berat" atas kejadian ini dan "memenuhi kewajibannya sesuai dengan aturan kebenaran dan keadilan."
Wakil Menteri Luar Negeri Iran untuk Arab dan Afrika, Hossein Amir-Abdollahian, mengatakan pada hari Kamis bahwa Arab Saudi harus bertanggung jawab atas kematian para peziarah. Dia mengatakan bahwa kejadian fatal itu bermula setelah pasukan keamanan Arab Saudi memblokir dua jalan yang akan dilalui peziarah menuju ritual akhir dari haji.
"Kami sama sekali tidak bisa mengabaikan perilaku yang tidak bertanggung jawab Arab Saudi," kata Amir-Abdollahian. "Ketidaksiapan otoritas Arab Saudi untuk menyediakan keamanan bagi peziarah tidak dapat diabaikan," kata dia. (presstv.ir)
Editor : Eben E. Siadari
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...