BMKG : Saat Ini Perairan Indonesia Berpotensi Timbulnya Gelombang Tinggi
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofiska (BMKG) memperingatkan bahwa wilayah perairan Indonesia saat ini berpotensi timbulnya gelombang tinggi. Gelombang tinggi tersebut mencapai ketinggian antara 2,0 m – 5,0 m. Peringatan tersebut berlaku dari tanggal 20 Juli 2013 pukul 19:00 WIB sampai dengan 22 Juli 2013 pukul 19:00 WIB.
Penyebab terjadinya gelombang tinggi di sekitar perairan Indonesia antara lain; keadaan cuaca, arah dan kecepatan angin, keadaan laut di sekitar wilayah perairan tersebut.
Keadaan cuaca di sekitar wilayah perairan antara lain berawan sebagaian sampai berawan banyak dan hujan dengan intensitas sedang dan kadang-kadang disertai badai guntur yag dapat terjadi di wilayah laut Andaman, laut Cina Selatan, perairan pulau Enggano, Samudera Hindia Barat Bengkulu, perairan Bagian Selatan Banten dan Jawa Barat, Laut Jawa, Laut Flores, Perairan Kalimantan Bagian Selatan, Selat Makassar bagian Selatan, Laut Sulawesi, Perairan Kep. Talaud, Samudera Pasifik sebelah Utara Halmahera, Perairan Ambon, Laut Maluku dan Perairan Timika.
Keadaan cuaca berawan sebagian dan sampai berawan dan hujan ringan atau lokal dapat terjadi di : Samudera Hindia Barat Pulau Sumatera, Peraian Kep. Bangka dan Belitung, Perairan Lampung, Laut Bali, Laut Timor, Perairan Sulawesi Selatan, Teluk Tolo, Perairan Sulawesi Utara bagian Selatan, Perairan Sulawesi Tenggara, Laut Sulawesi, Laut Banda bagian Barat, Perairan Halmahera, Laut Aru dan Perairan Barat Papua.
Menurut pusat data Stasiun Meterologi Maritim Tanjung Priok BMKG arah dan kecepatan angin di sekitar wilayah perairan Indonesia mencapai 3000 kaki. Angin di sekitar wilayah perairan Indonesia di sebelah Utara Khatulistiwa umumnya bertiup dari Timur sampai Barat Daya dan di sebelah Selatan Khatulistiwa umumnya bertiup dari arah Tenggara sampai Selatan dengan kecepatan angin berkisar antara 3 sampai 25 knot.
Gelombang Laut lemah sampai sedang ( 1,3 m s/d 3,0 m ) dan Alun lemah ( 0 s/d 2 m ) dapat terjadi di :Samudera Hindia sebelah Barat Pulau Sumatera, perairan Kep. Nias Dan Sibolga, perairan Sumatera Barat dan Kep. Mentawai, perairan Bengkulu dan Pulau Enggano, Perairan Bagian Barat Lampung, Selat Sunda Bagian Selatan, perairan Selatan Jawa Timur Hingga Selatan Pulau Sumba, Selat Makasar Bagian Selatan, perairan Kupang, Laut Timor, Perairan Sulawesi Tenggara, Laut Buru, Laut Maluku Bagian Selatan, Perairan Papua Bagian Barat, Laut Aru Dan Perairan Timika. Daerah Laut lainnya umumnya tinggi Gelombang Laut dan Alun lemah ( 0,5 s/d 1,25 meter ).
Akibat dari situasi diatas maka perairan Indonesia dapat berpotensi timbulnyanya gelombang tinggi. Gelombang tinggi tersebut bisa mencapai jarak 2,0 m – 3,0 m berpotensi terjadi di wilayah perairan Utara dan Barat Aceh, perairan Kepulauan Mentawai bagian Selatan, perairan Bengkulu hingga Barat Lampung, Selat Sunda bagian Selatan, perairan Selatan Jawa hingga NTB, perairan Selatan Pulau Sumba-Pulau Sawu-Pulau Rote, Laut Sumbawa, perairan Pulau Wakatobi, perairan Manui-Kendari, perairan Kepulauan Banggai – Kepaluan Sula. Selanjutnya akan berpotensi di perairan selatan Pulau Buru – Pulau Seram, Laut Banda, peariran Pulau Sermata – Pulau Leti, perairan Pulau Babar serta laut Arafuru bagian selatan.
Gelombang tinggi yang berjarak 3,0 m – 4,0 m berpotensi di wilayah Indonesia antara lain di Samudera Hindia Barat Enggano hingga selatan Jawa, perairan Kepulauan Tanimbar, perairan Kepulauan KAI – Kepulauan Aru dan perairan Yos Sudarso – Merauke serta Laut Arafuru bagian Tengah dan Timur.
Dan gelombang tinggi yang berjarak 4,0 m – 5,0 m berpotensi terjadi di wilayah laut Andaman dan laut Cina selatan.
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...