BNN: di Dunia Ada 800 Narkoba Jenis Baru
JAKARTA,SATUHARAPAN.COM - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso (Buwas) mengatakan bahwa di dunia ada 800 narkoba jenis baru, dan 60 diantaranya masuk ke Indonesia. Karena keterbatasan laboratorium hanya 43 yang baru terdeteksi.
"Karena keterbatasan seperti laboratorium sehingga dari 60 jenis narkoba baru yang masuk, sebanyak 43 yang terdeteksi sehingga ada 17 jenis yang beredar bebas tanpa bisa ditangkap," kata dia saat acara "coffee morning" bersama Ketua DPR Setya Novanto, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, hari Jumat (31/3).
Menurut dia, saat ini ada 72 jaringan narkoba yang mengedarkan narkoba berbagai jenis yang masuk ke Indonesia dari berbagai wilayah.
"Saya rasa ke depan Indonesia harus berpikir ancaman kedepan karena secara geografis penjagaannya lemah.
Ada 11 negara asal penyuplai ke Indonesia, mereka melalui negara transit seperti Malaysia dan Singapura. Namun sampai hari ini saya tidak bisa bekerja sama dengan kedua negara," kata dia.
Buwas menambahkan pihaknya telah mengajukan usulan agar Indonesia memiliki tempat rehabilitasi nasional sebagai bentuk standarisasi proses rehabilitasi korban penyalah gunaan narkoba.
Dia mencontohkan saat ini ada 100 tempat rehabilitasi dengan 100 cara rehab sehingga diperlukan standarisasi proses rehabilitasi.
"Pusat rehabilitasi nasional sudah kami rintis sehingga menjadi rujukan," kata dia.
Buwas juga menjelaskan bahwa BNN telah membuat buku materi pelajaran dari tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) terkait pemahaman penyalahgunaan narkotika.
"Jaringan narkoba mulai menyasar kalangan anak sekolah dengan mencampurkan makanan dengan narkoba," kata dia.
Selain itu, Buwas mengusulkan dibentuk pusat laboratorium narkoba nasional, sebagai upaya deteksi dini munculnya narkoba jenis baru yang dikembangkan berbagai jaringan narkoba nasional dan internasional.
"Saya sudah usulkan kepada Presiden Joko Widodo terkait maraknya jenis narkotika baru agar Indonesia memiliki laboratorium narkotika nasional," kata dia.
Buwas juga mengatakan laboratorium itu digunakan untuk mendeteksi makanan yang mengandung narkoba karena jaringan narkotika mengedarkan jenis baru dalam berbagai bentuk.
"Laboratorium itu gunannya untuk mengetahui jenis narkotika baru dalam berbagai bentuk," kata dia.
Editor : Eben E. Siadari
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...