BNPB Prioritaskan Pengendalian Karhutlan di Lima Provinsi
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberikan prioritas pengendalian kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) pada enam provinsi.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, memastikan, operasi tersebut masih berlangsung.
“Kami pastikan operasi pengendalian Karhutla di enam provinsi prioritas masih berlaku aktif sampai November 2024. Enam provinsi itu yakni Provinsi Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan,” kata Abdul Muhari, hari Selasa (13/8/24).
Penegasan disampaikannya karena saat ini sudah memasuki fase La Nina. Kapus Abdul menjelaskan, secara umum, fase La Nina berlangsung pada Agustus 2024, sebagaimana diprediksi sebelumnya.
Pada fase itu, akan terjadi peningkatan hujan sekitar 20 sampai 40 persen lebih tinggi dibandingkan curah hujan saat normal. Meski sudah ada hujan, dipastikannya lagi penanganan Karhutla tetap dilakukan.
“Kami pastikan bantuan melekat dalam pengendalian Karhutla dari BNPB kepada enam provinsi prioritas masih tetap berlangsung. Namun akan ada satu provinsi yang masih terdeteksi titik panas lantaran hujan yang belum merata,” kata Abdul Muhari.
Sikap BNPB tersebut didukung analisa cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Analisa BMKG menyebutkan, hujan akibat La Nina belum merata.
"Setidaknya dilakukan secara maksimal sampai kondisi cuaca benar-benar kembali normal pun mayoritas menetapkan status darurat Karhutla sampai dengan November. Seperti Sumatra Selatan dan Kalimantan Timur," katanya.
Editor : Sabar Subekti
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...