Bom Boston: 3 Teman Tersangka Ditahan
WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM - Tiga teman-teman kuliah tersangka kasus bom Boston juga ditahan polisi dan mereka disangka menghalangi penyelidikan polisi. Dua di antaranya, Azamat Tazhayakov dan Dias Kadyrbayev berasal dari Kazakhstan.
Informasi terbaru dari pemeriksaan terhadap tersangka, pelaku bom Boston juga berencana melakukan aksi pada hari kemerdekaan Amerika Serikat pada 4 Juli mendatang, seperti dilaporkan Rusia Today, Jumat (3/5).
Polisi mengatakan bahwa keduanya terlibat membuang laptop dan tas punggung milik Dzhokhar Tsarnaev, tersangka bom di arena lomba marathon di Boston. Sedangkan. Robel Phillipos dituduh berbohong kepada penyidik. Namun tidak dijelaskan apakan mereka terlibat dalam perencanaan serangan bom tersebut.
Seperti diberitakan sebelumnya, tiga orang tewas dan 264 luka-luka dalam ledakan pada 15 April di Boston. Tsarnaev, seorang mahasiswa didakwa sebagai pelaku. Saudaranya, Tamerlan Tsarnaev tewas tertembak polisi yang hendak menangkapnya.
Tiga mahasiswa teman Dzokhar disangka menghalangi penyidik ââpolisi. Ketiganya muncul di pengadilan federal di Boston, Rabu (1/5). Tazhayakov dan Kadyrbayev menghadapi dakwaan membuang dan menghancurkan bukti. Mereka menghilangkan barang-barang dari kamar asrama tersangka di Universitas Massachusetts, tiga hari setelah ledakan.
Kadyrbayev juga menghapus isi laptop Tsarnaev. Menurut FBI, mereka menemukan kembang api di dalam ransel milik Dzhokhar ke tempat sampah. Keduanya tidak bias mengelak, karena di tempat itu ditemukan lembar kerja kuliah yang milik mereka yang menunjukkan apa yang mereka lakukan.
Sedangkan Phillipos, seorang warga negara AS, dituduh membuat pernyataan palsu kepada penyidik. Jika terbukti bersalah, Kadyrbayev dan Tazhayakov menghadapi hukuman maksimal lima tahun penjara dandenda US $ 250.000. Dan Philliposbisa sampai delapan tahun penjara dan denda yang sama.
FBI mengatakan bahwa Kadyrbayev tahu isi ransel, yaitu bubuk kembang api, dan tahu Tsarnaev terlibat dalam pengeboman. Sedangkan Tazhayakov mengatakan, Tsarnaev juga telah menjelaskan kepada dua sahabat dari Kazakhstan itu sebulan sebelum serangan bahwa ia bisa membuat bom.
Editor : Sabar Subekti
KPK: Gubernur Bengkulu Peras Pegawai Biayai Pilkada
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengatakan Gubernur Be...