Jaksa Penyidik Pembunuhan Bhutto Tewas Ditembak
ISLAMABAD, SATUHARAPAN.COM – Seorang jaksa penyidik yang menangani kasus pembunuhan atas mantan Perdana Menteri Pakistan, Benazir Bhutto ditembak mati oleh sejumlah pria bersenjata yang mengendarai motor Jumat (3/5). “Sejumlah pria bersenjata telah menembak mati jaksa yang menyelidiki pembunuhan mantan pemimpin Pakistan Benazir Bhutto,” kata polisi.
Polisi menjelaskan kepada wartawan bahwa Jaksa Chuadhry Zulfiqar Ali mengalami luka serius dan setelah dibawa kerumah sakit nyawanya tidak tertolong kemudian dinyatakan tewas. Selain jaksa Chaudhry ada dua orang lainnya yang dilaporkan yang menjadi korban pengawalnya juga terluka dan seorang wanita pejalan kaki tewas dalam peristiwa tersebut. Penembak menyerang mobil Chuardhy dengan rentetan peluru, dan mengenai jaksa tersebut sesaat setelah keluar dari rumahnya lalu para penembak melarikan diri. Sejauh ini pihak kepolisian belum menetapkan pihak yang dijadikan tersangka dalam penyerangan ini. Demikian, seperti diberitakan BBC, Jumat (3/5).
Pada kampanye pemilu tahun 2007 Benazir Bhutto tewas dalam sebuah serangan senjata. Otoritas saat itu menyalahkan kelompok Taliban dalam kasus pembunuhan yang berlangsung di kota Rawalpindi.
Sebuah penyelidikan PBB pada tahun 2010 menemukan bahwa pembunuhan Bhutto itu bisa dicegah dan kematian Bhutto ini ada kaitannya dengan mantan Presiden Prevez Musharraf. Musharraf dituduh terlibat karena tidak menyediakan pengamanan yang cukup bagi Bhutto setelah dia kembali dari pengasingan. Dia telah berada di pengasingan selama beberapa tahun, dan kembali ke Pakistan pada bulan Maret untuk mencoba mencalonkan diri dalam pemilu tahun 2007.
Ketika pihak berwenang menangkap Musharraf pekan lalu, Chaudhry Zulfiqar menggambarkan tuduhan bahwa Masharraf telah membantu dan bersekongkol atas pembunuhan Bhutto. Musharraf membantah tuduhan tersebut Musharraf menyalahkan pembunuhan Bhutto pada pemimpin Taliban Pakistan Baitullah Mehsud dan menyebutnya bermotif politis. Saat ini Musharraf tengah menjalani hukuman tahanan rumah sementara klaim terhadap dirinya diselidiki.
Chaudhry Zulfiqar juga menuntut tujuh tersangka militan atas serangan Mumbai 2008. Kelompok militan Lashkar-e-Taiba disalahkan atas serangan tersebut, di mana memakan korban 166 orang tewas.
Editor : Yan Chrisna
RI-Inggris Sepakat Tingkatkan Keamanan Siber
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Presiden RI Prabowo Subianto dengan Perdana Menteri (PM) Inggris Keir Sta...