Bordir Pasuruan Digandrungi Masyarakat Internasional
PASURUAN, SATUHARAPAN.COM – Kerajinan bordir di wilayah Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, diminati hingga pasar internasional.
"Pesanan kerajinan bordir ini berbagai macam, seperti taplak, tempat tisu, kain kebaya, mukenah, pakaian muslim laki-laki, sepatu, tas, sajadah, dan lain-lain, dengan pemasaran dari regional, nasional, hingga internasional, mulai dari Malaysia, Brunei, serta Arab Saudi," kata Ketua Asosiasi Pengusaha Bordir (Aspendir) Kabupaten Pasuruan, Yoeniarti Soewarno, Jumat (19/6).
Aspendir, dia jelaskan, merupakan wadah dari pengusaha bordir yang tersebar di lima kecamatan yaitu Kecamatan Rembang, Bangil, Pandaan, Sukorejo, dan Beji, Kabupaten Pasuruan, dengan tujuan mengembangkan seni kerajinan bordir berkualitas dan bisa menembus pasar nasional dan internasional sejak pencanangan Bangil sebagai Kota Bordir ("Bang Kodir").
"Ada sekitar 104 pengusaha bordir yang tersebar di Kabupaten Pasuruan yang memasarkan produk hingga ke Jakarta, Pontianak, bahkan hingga ke Malaysia. Kami juga berharap agar ikon Pasuruan dilambangkan dengan bordir, sehingga tujuh hari dalam satu minggu pihak pemerintah bisa menyediakan waktu untuk menggunakan kerajinan bordir, seperti yang dilakukan pegawai negeri sipil (PNS) di Jakarta," dia menambahkan.
Dia melanjutkan, sebagai pengusaha bordir, Norrisa Miliarta telah berhasil menjadi langganan Kerajaan Kelantan, Malaysia, hingga saat ini. Pada 2004, contohnya, menerima pesanan sebanyak 3.000 helai sajadah bordir, lengkap dengan mukenah senilai Rp 480 juta.
"Usaha bordir yang dirintis sejak 1997 itu juga mengalami naik turun, sehingga kami dituntut untuk mengikuti selera pasar dan menciptakan sesuatu yang berbeda, kreatif, dan inovatif, agar produk kami selalu unggul di pasar. (Ant)
Editor : Sotyati
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...