BPBD Pati: 16.285 Orang Masih Mengungsi Karena Banjir
PATI, SATUHARAPAN.COM - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati, Jawa Tengah, mencatat jumlah warga yang masih bertahan di tempat pengungsian akibat banjir sebanyak 16.285 jiwa. "Belasan ribu warga yang masih bertahan di pengungsian tersebut, karena pemukiman mereka masih tergenang banjir, meskipun beberapa daerah sudah mulai surut," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pati, Sujono, di Pati, Sabtu (8/2).
Jumlah warga yang mengungsi saat ini, kata dia, jauh berkurang, dibanding sebelumnya bisa mencapai puluhan ribu jiwa yang berasal dari 118 desa yang tersebar di 17 kecamatan.
Adapun 16.285 pengungsi saat ini berasal dari 20 desa yang tersebar di tujuh kecamatan. Tujuh kecamatan tersebut, yakni Kecamatan Gabus, Juwana, Pati, Jakenan, Wedarijaksa, Sukolilo dan Kayen.
Jumlah pengungsi yang ada di Kecamatan Gabus sebanyak 1.895 jiwa, Juwana sebanyak 1.400 jiwa, Pati sebanyak 2.773 jiwa, Jakenan sebanyak 4.390 jiwa, Sukolilo sebanyak 256 jiwa dan Kayen sebanyak 3.702 jiwa.
Warga yang masih bertahan di pengungsian, katanya, tetap dipenuhi kebutuhan makan sehari-harinya.
"Pendistribusian logistik makanan, sejauh ini memang tidak seluruhnya berasal dari pemkab Pati, karena ada pula yang berasal dari para relawan," kata Sujono.
Bantuan dari sejumlah relawan tersebut, kata dia, tetap dikoordinasikan dengan BPBD Pati sehingga dalam pendistribusiannya bisa merata ke sejumlah lokasi yang terkena dampak banjir.
Meskipun sejumlah pengungsi pulang ke rumahnya masing-masing, katanya, bantuan logistik makanan maupun kebutuhan lainnya tetap akan dipenuhi.
Dalam pendistribusian logistik makanan untuk korban bencana banjir yang sudah pulang ke rumah, katanya, melibatkan perangkat desa setempat, dengan terlebih dahulu dilakukan inventarisasi warga yang benar-benar membutuhkan bantuan tersebut.
"Jika masih ada pihak yang hendak memberikan bantuan, sebaiknya disesuaikan kebutuhan masyarakat setempat, karena masa pascabencana tidak sepenuhnya kebutuhan makanan," Sujono menjelaskan.
Ia mencontohkan, masih banyak korban bencana, terutama pelajar yang membutuhkan alat tulis dan buku mata pelajaran, karena banyak yang hanyut bersamaan banjir.
Selain menggenangi pemukiman warga, banjir di Kabupaten Pati juga menggenangi lahan pertanian yang luasnya diperkirakan mencapai 10.063 hektare.
Belasan ribu hektare lahan pertanian yang tergenang banjir tersebut, tersebar di delapan kecamatan.
Kedelapan kecamatan tersebut, yakni Kecamatan Kayen, Sukolilo, Trangkil, Wedarijaksa, Jakenan, Pati, Juwana, dan Gabus. (Ant)
Editor : Bayu Probo
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...