BPS akan Gelar Sensus Ekonomi 2016
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengadakan Sensus Ekonomi 2016 yang merupakan salah satu dari tiga sensus yang dilakukan secara berkala. Menurut Kepala BPS, Suryamin, sensus ini merupakan sensus yang kompleks karena akan melibatkan banyak responden seperti pengusaha mulai dari skala kecil, menengah, hingga besar.
“Tidak lama lagi pada bulan Mei tahun 2016 BPS akan menggelar kembali sebuah sensus yang cukup kompleks yaitu Sensus Ekonomi 2016. Sensus ini adalah salah satu sensus dari tiga sensus yang dilaksanakan oleh BPS,” kata Suryamin di Kantor BPS Jalan Dr. Sutomo Jakarta Pusat saat membuka diskusi terkait Sensus Ekonomi 2016, hari Senin (14/9).
Dia menambahkan, disamping sensus ekonomi, BPS juga melakukan survei yang besar hingga yang terkecil seperti survei sosial ekonomi nasional, survei angkatan kerja nasional, survei industri, pertanian dan survei mingguan seperti harga untuk menghitung inflasi.
Suryamin menjelaskan bahwa sensus ekonomi tahun 2016 merupakan amanat dari Undang-undang (UU) Nomor 16 Tahun 1997 dan sarana untuk memperoleh informasi atau perkembangan perekonomian dalam negeri di luar sektor pertanian karena sudah dilakukan pada tahun 2013 lalu.
“Jadi kalau di dalam target klasifikasi baku lapangan usaha Indonesia kalau dulu ada sembilan sektor sekarang menjadi 17 sektor. Jadi, salah satu sektornya itu pertanian. Ini 16 sektor yang akan kita cakup. Jadi begitu besar dan meluasnya sehingga akan mencakup aktivitas ekonomi yang dimiliki Kementerian atau Lembaga terkait di luar Kementerian Pertanian,” kata dia.
“Yang menjadi pertimbangan adalah industri manufaktur, konstruksi, perdagangan, perhotelan, pariwisata sampai ke sektor jasa dan kita tahu ekonomi terus berkembang dan saya yakin di tahun ini bermunculan sektor-sektor baru yang merupakan tantangan bagi kita bersama untuk menyisir secara lengkap seluruh ekonomi di luar sektor pertanian.”
Dia berharap, hasil dari sensus ini akan menjadi salah satu pertimbangan pemerintah dalam membuat kebijakan seperti pemberian stimulus atau insentif untuk mendongkrak gairah pertumbuhan di sektor usaha.
Editor : Eben E. Siadari
Stray Kids Posisi Pertama Billboard dengan Enam Lagu
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Grup idola asal Korea Selatan Stray Kids berhasil menjadi artis pertama d...