Brasil Berperang Melawan Virus Zika
QUITO, SATUHARAPAN.COM – Presiden Brasil, Dilma Rousseff, pada Rabu (27/1) berjanji akan melancarkan perlawanan dari rumah ke rumah untuk menumpas Zika, virus yang dituduh sebagai penyebab peningkatan jumlah kerusakan otak pada bayi, dan menimbulkan kekhawatiran menjelang Olimpiade 2016.
Brasil menjadi negara yang paling parah dilanda wabah virus Zika di Amerika Latin, dan mengalami peningkatan tajam untuk bayi yang lahir dengan kondisi mikrosefalus, atau ukuran kepala lebih kecil dari ukuran normal.
Wabah tersebut membuat para pejabat khawatir mengingat Brasil sedang bersiap menjadi tuan rumah Olimpiade, yang akan menarik ratusan ribu turis dari seluruh dunia ke Rio de Janeiro pada Agustus.
Rousseff mengatakan, Brasil akan menerapkan langkah ekstrem untuk membersihkan tempat perkembangbiakan nyamuk, menumpas penularan penyakit tersebut dan mencari vaksin untuk Zika, yang belum ada obatnya.
“Ini akan jadi perlawanan dari rumah ke rumah, walaupun saat ini kita tidak memiliki vaksin, saya yakin kita akan memilikinya meski itu butuh waktu,” katanya, di sebuah konferensi regional di Ekuador.
Menteri kesehatan Brasil mengumumkan, pada Senin (27/1), 200.000 tentara akan dikerahkan ke rumah-rumah, sebagai bagian dari kampanye pengendalian nyamuk.
Obat nyamuk akan dibagikan kepada sedikitnya 400.000 wanita hamil, katanya, seperti diberitakan AFP
Presiden AS Barack Obama menyerukan agar segera dibuat penelitian karena virus yang merebak dengan cepat, juga perlu dibuat tes diagnostik yang lebih baik untuk pengembangan vaksin dan perawatan, demikian dikutip dari firstpost.com
Saat ini, tidak ada pengobatan khusus untuk Zika, dan tidak ada cara untuk mencegahnya selain menghindari gigitan nyamuk. Rousseff mengatakan dia telah meminta pertemuan puncak dari Komunitas 33-anggota dari Amerika Latin dan Karibia (CELAC) untuk meluncurkan "tindakan kooperatif dalam memerangi virus Zika".
Di Brasil, kasus mikrosefali, yang dapat menyebabkan kerusakan otak atau kematian pada bayi, telah melonjak menjadi 163 per tahun, lebih dari 3.718 kasus yang diduga karena wabah ini, menurut angka baru dari kementerian kesehatan.
Editor : Sotyati
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...