Perempuan Bogor Anti Korupsi Cegah Koruptor dari Sekolah
BOGOR, SATUHARAPAN.COM – Maraknya kasus korupsi di lingkungan sekolah dan dunia pendidikan membuat komunitas Perempuan Bogor Anti Korupsi (PBAK) meluncurkan suatu gerakan yang diberi nama “Kami Sekolah Jujur”.
"Gerakan ini digulirkan dengan tujuan jangka menengah, yaitu menciptakan sekolah-sekolah jujur dan berintegritas melalui upaya membangun model tata kelola sekolah yang bersih, transparan, dan akuntabel. Gerakan ini mengedepankan nilai dan prinsip kejujuran, transparansi, dan akuntabilitas sebagai aspek paling penting yang membangun tata kelola sekolah yang baik, bersih, dan bebas dari korupsi dan perilaku koruptif," kata Ketua PBAK, Hania Rahma, di Balai Kota Bogor, hari Rabu (27/1).
Belakangan ini, lembaga pendidikan seperti sekolah dan perguruan tinggi, kerap menjadi tempat terjadinya kasus korupsi. Bahkan, data menunjukkan kasus korupsi dana BOS dan BOP yang melibatkan pejabat sekolah dan pejabat dinas pendidikan di daerah cukup tinggi.
Berdasarkan temuan dari Indonesia Corruption Watch (ICW), sepanjang tahun 2010-2015, korupsi anggaran pendidikan mencapai Rp 1,17 triliun dan Rp 55,6 miliar lainnya aliran suap. Bentuk korupsi yang paling umum adalah mark up harga barang saat tender dan pemotongan dana yang dikucurkan pemerintah pusat.
Komunitas PBAK sebagai inisiator menggandeng Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor untuk menjadikannya sebuah program kerja sama yang berkelanjutan.
Hania mengatakan, sementara empat tujuan jangka pendek gerakan ini, pertama, membentuk perilaku jujur pada setiap warga sekolah yaitu pemimpin, guru, siswa, dan komite sekolah. Kedua, meningkatkan kepedulian warga sekolah terhadap pentingnya pencegahan dan upaya perlawanan terhadap korupsi. Ketiga, menciptakan budaya malu jika terjadi praktik korupsi dan perilaku koruptif di sekolah. Keempat, mendorong setiap sekolah di Kota Bogor untuk menjadikan budaya jujur sebagai budaya sekolah.
"Gerakan ini diharapkan mampu menjawab persoalan korupsi dan perilaku koruptif yang diduga banyak terjadi di lembaga pendidikan dan kerap dikeluhkan oleh masyarakat. Dalam jangka panjang, kami berharap sekolah mampu menjadi pusat pembelajaran antikorupsi bagi siswa sebagai generasi calon pemimpin bangsa," ia menambahkan. (infonitas)
Editor : Sotyati
Gereja-gereja di Ukraina: Perdamaian Dapat Dibangun Hanya At...
WARSAWA, SATUHARAPAN.COM-Pada Konsultasi Eropa tentang perdamaian yang adil di Warsawa, para ahli da...