British Airways Ijinkan Penggunaan Ponsel di Pesawat
INGGRIS, SATUHARAPAN.COM - Maskapai penerbangan terbesar Eropa, British Airways (BA) mengijinkan penumpang mereka menggunakan telepon genggam, tablet, telepon pintar (smartphone) atau perangkat elektronik lainnya ketika berada di dalam pesawat terbang.
"Pelanggan tidak akan kawatir lagi karena harus menunggu lama sampai pesawat mereka tiba di gedung terminal, sekarang mereka dapat menggunakan ponsel mereka dan perangkat elektronik genggam lainnya," kata manager pelatihan penerbangan BA, Ian Pringle seperti dikutip dari situs bbc.co.uk.
BA akan memberlakukan aturan ini mulai tanggal 1 Juli mendatang, dengan demikian setiap penumpang boleh mengaktifkan telepon genggamnya ketika pesawat terbang masih berada di landasan, hal tersebut tidak akan akan mengganggu navigasi pesawat terbang.
“Sekarang mereka akan memiliki waktu ekstra, untuk menghubungi rekan bisnisnya, memeriksa email mereka, atau untuk memastikan seseorang yang akan menjemput mereka di bandara,” kata Ian Pringle.
Sementara itu, menurut Otoritas Penerbangan Pemerintah Inggris, Civil Aviation Authority (CAA), mengatakan mereka merasa puas bahwa pengunaan telepon genggam tidak lagi berdampak pada keamanan penerbangan.
Sependapat dengan CAA, Otoritas Penerbangan Pemerintah Amerika Serikat, Federal Aviation Administration (FAA) mengatakan bahwa sangat memungkinkan penggunaan elektronik pribadi yang lebih luas di dalam penerbangan.
Seperti dilansir dari situs faa.gov, bahwa pihak FAA setuju akan mengkaji ulang aturan pemakaian ponsel, dan akan segera menerbitkan aturan baru tentang aplikasi elektronik penerbangan, Portable Electronics on Airplanes (PEA).
FAA setuju dengan para ahli bahwa kemajuan teknologi tidak akan mengancam gangguan pesawat, dan memungkinkan para penumpang dapat menggunakan telepon selular (ponsel) di dalam pesawat.
Dalam lembar PEA itu, salah satu butirnya melarang penggunaan ponsel ketika pesawat take-off atau ketika hendak mengudara, ponsel harus dimatikan atau diatur dalam sinyal “mode penerbangan” sampai pesawat mencapai ketinggian 10.000 kaki (3.050 m), supaya ponsel tidak memancarkan sinyal tinggi dan tidak menggangu navigasi pesawat terbang.
Selain itu, selama terbang, penumpang diminta mengaktifkan “mode pesawat” (menu jaringan penerbangan) untuk mencegah penumpang membuat panggilan telepon, tetapi penumpang dapat memainkan permainan, memeriksa alamat atau melihat kalender pada ponsel mereka.
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...