BSSN Serahkan Hasil Investigasi Awal Kebocoran Data Pemilih
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) telah menyerahkan hasil investigasi awal dugaan kebocoran data pemilih tetap (DPT) Pemilu 2024 ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Bareskrim Polri.
Hasil investigasi itu diserahkan pada hari Sabtu (2/12). "BSSN menyerahkan laporan hasil investigasi dan forensik digital tahap awal," kata Juru Bicara BSSN, Ariandi Putra, dalam keterangan tertulis, hari Senin (4/12
Ariandi menjelaskan, laporan ini meliputi analisis dan forensik digital dari aplikasi dan server, yang di mana juga mengidentifikasi sumber masalah dugaan kebocoran data.
"BSSN akan terus berkolaborasi dengan KPU dan Direktorat Tindak Pidana Siber Polri, dalam upaya pengamanan siber menjelang Pemilu 2024," tegas Jubir Ariandi.
Sebelumnya, sebuah akun Jimbo di situs peretasan BreachForums mengunggah dugaan bocoran data yang didapat dari situs KPU pada hari Senin (27/11). Akun ini menampilkan beberapa tangkapan layar dari situs pengecekan DPT, https://cekdptonline.kpu.go.id/.
Data yang dibobol diklaim berupa nama, Nomor Induk Kependudukan (NIK), tanggal lahir, hingga alamat. Jimbo menjual bocoran data tersebut dengan harga 2 BTC atau US$74 ribu atau setara Rp1,14 miliar.
Editor : Sabar Subekti
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...