Buku Ini Bongkar Strategi Komunikasi ISIS Jangkau Pelosok Dunia
ISIS mengunakan aplikasi Zello, yang memungkinkan pengguna melangsungkan percakapan secara langsung, dalam real time, menjangkau daerah mana pun dengan koneksi telepon ataupun data.
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Wartawan berkebangsaan Amerika Serikat, Michael Weiss bersama mitranya seorang analis Suriah, Hassan Hassan, menulis sebuah buku berjudul ISIS: Inside the Army of Terror, yang antara lain membongkar strategi komunikasi kelompok ekstremis yang sudah dikutuk di seluruh dunia itu, dalam menjangkau dan menyampaikan pesan kepada berbagai pelosok di dunia, menggunakan sebuah aplikasi selular yang sudah ada selama bertahun-tahun tetapi tidak terlalu dikenal di AS.
"Di daerah yang dikontrol ISIS, salah satu yang mereka gunakan adalah aplikasi bernama Zello," ujar Hassan Hassan, dalam wawancara dengan Voice of America.
Kombinasi sosial media, telepon dan radio, Zello bisa menjadikan iPhone atau iPad, ponsel Android, BlackBerry, PC atau Windows sebagai walkie-talkie dengan satu sentuhan tombol.
Zello menggunakan bandwidth dan kekuatan baterei yang kecil, sehingga ideal untuk daerah-daerah yang sulit dijangkau. Zello juga dapat digunakan dengan radio dua arah yang tradisional.
Percakapan Langsung
Aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk melangsungkan percakapan secara langsung, dalam real time, atau menyiarkan pesan suara kepada kelompok yang luas. Aplikasi ini dapat menjangkau daerah mana pun dengan koneksi telepon ataupun data.
"Anda dapat mendengarkan ceramah-ceramah yang dibawakan oleh ulama-ulama ISIS," ujar Hassan dalam wawancara dengan VOA. "Anak-anak menggunakan aplikasi ini karena tampakannya yang canggih. Mereka dapat mendengarkan ceramah, tanpa pengawasan dari orang tua mereka, dan mereka dapat tertarik dengan ISIS karena ceramah-ceramah itu."
Dalam buku yang diterbitkan oleh Regan Arts, akhir Januari itu, Hassan dan Weiss memaparkan cerita seorang anak berusia 14 tahun yang bekerja di Turki bagian selatan, yang di bulan Oktober 2014 menyeberangi perbatasan dengan Suriah, untuk bergabung dengan militan ISIS. Ayahnya kemudian mengatakan kepada reporter bahwa anaknya telah dirayu untuk bergabung setelah mendengarkan ceramah-ceramah dari kelompok tersebut via Zello.
Seperti halnya Twitter dan aplikasi media sosial lainnya, Zello membantu para aktivis dan demonstran di seluruh dunia untuk berkomunikasi dengan cara yang sulit dipantau oleh pemerintah mereka masing-masing.
Zello merupakan salah satu pendorong aksi protes di Venezuela dan juga populer di antara separatis pro-Rusia di bagian timur Ukraina.
Ideal Untuk Menyusun Barisan
CEO Zello Bill Moore mengatakan ia tidak kaget mendengar bahwa teknologinya populer di antara para demonstran di berbagai belahan dunia.
"Kalau dipikir-pikir, ini masuk akal karena ini adalah alat komunikasi yang berfungsi dengan baik, terutama dalam situasi jaringan yang terbatas," kata Moore. "Ini ideal untuk mengorganisasi dan berkomunikasi. Selain itu, mereka bisa anonim, yang bisa jadi baik atau buruk. Ini berarti Zello tidak harus menverifikasi identitas mereka, sehingga pengguna bisa yakin percakapan mereka berlangsung secara privat."
Moore mengatakan ia belum mendengar bahwa Zello populer di antara pejuang ISIS dan menambahkan, "menyedihkan bahwa Zello digunakan untuk kezaliman."
Zello berupaya, ujar Moore, "untuk mencari cara untuk meminimalisasikan penggunaan aplikasi oleh "orang jahat"... sehingga hanya percakapan yang sehat saja yang dapat bergulir." (voaindonesia)
Editor : Eben Ezer Siadari
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...