DUNIA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja
08:26 WIB | Rabu, 18 Maret 2015
Pengacara Dokter yang Membantu Menemukan Osama bin Laden Ditembak Mati
PESHAWAR, SATUHARAPAN.COM - Pengacara Pakistan yang sebelumnya diancam dibunuh karena membela seorang dokter yang membantu agen CIA memburu pemimpin Al Qaeda Osama bin Laden ditembak mati pada Selasa (17/3).
Dua kelompok militan Pakistan mengaku bertanggung jawab.
Samiullah Afridi ditembak mati saat ia pulang ke rumahnya di Peshawar, kata polisi. Menurut media, ia baru saja kembali dari luar negeri setelah meninggalkan Pakistan karena alasan keselamatannya.
Samiullah Afridi adalah pengacara dr Shakil Afridi, yang sekarang menjalani hukuman penjara selama 33 tahun sejak 2012 setelah divonis bersalah dalam kasus kampanye vaksinasi palsu. Dr Shakil Afridi diyakini telah membantu badan intelijen AS melacak keberadaan Osama bin Laden selama di Pakistan.
"Dia kembali ke rumah ketika orang-orang bersenjata melepaskan tembakan. Dia meninggal di tempat," kata pejabat polisi Jamal Hussain. Seorang juru bicara rumah sakit menambahkan, Samiullah Afridi ditembak dua kali, di perut dan leher.
Dua kelompok militan Pakistan mengaku bertanggung jawab atas kematian laywer itu. Jundullah, kelompok sempalan Taliban, mengatakan: "Kami membunuhnya karena dia membela Shakil, yang adalah musuh kami."
Sebuah faksi Taliban, Tehrik-e-Taliban Pakistan Jamaatul Ahrar (TTP-JA), kemudian mengatakan telah menembaknya. "Dr Shakil Afridi telah memata-matai yang terhormat dan tertinggi pemimpin kita Sheikh Osama untuk CIA," kata juru bicara TTP-JA Ehsanullah Ehsan.
"Samiullah Afridi mewakili Shakil," kata Ehsan, "itu sebabnya kami memutuskan untuk menghilangkan dia ketika kita tidak bisa mendekati dr Shakil."
Para pejabat AS memuji Shakil Afridi sebagai pahlawan karena membantu menentukan lokasi bin Laden sebelum diserbu oleh pasukan khusus AS di Abbottabad, Pakistan, tahun 2011, yang menewaskan pemimpin Al Qaeda itu setelah lebih dari satu dekade diburu.
Samiullah Afridi sebelumnya sudah memutuskan berhenti menjadi pengacara dr Shakil tahun lalu. Dia mengatakan telah menjadi target. "Saya telah menerima ancaman dari berbagai kelompok, dan karena ancaman mereka saya pergi ke Dubai," katanya kepada Reuters.
"Beberapa kelompok tidak ingin saya membela kasus ini ... Tidak hanya hidup saya dalam bahaya, keluarga saya juga dalam bahaya. Oleh karena itu saya telah memutuskan untuk berhenti dalam kasus ini."
Hukuman terhadap Shakil Afridi merusak hubungan antara Pakistan dan Amerika Serikat yang sudah tegang selama penyerbuan bin Laden. Senator AS yang marah menahan bantuan senilai 33 juta dolar AS untuk Pakistan sebagai balasannya. (reuters.com)
BERITA TERKAIT
KABAR TERBARU
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...