Butik Pengantin di Kamp Pengungsi Suriah Penuhi Kebutuhan Penghuni

YORDANIA, SATUHARAPAN.COM – Meski tinggal di salah satu kamp pengungsi terbesar Suriah, cinta dapat ditemukan di mana saja di kamp Zaatari. Akibatnya, butik pengantin bermunculan untuk mempersiapkan pengantin saat menghadapi hari besar mereka.

Rowaida Abu Zaid, pemilik satu dari tiga outlet pakaian pernikahan yang beroperasi di kamp yang terletak di Yordania, bertemu dengan koresponden CNN baru-baru ini berbicara tentang usahanya.

Abu Zaid, yang bekerja sebagai penata rambut saat di Suriah, didorong untuk membuka salon setelah salah satu kliennya menyarankan supaya ia menyewakan gaun pengantin, menurut laporan CNN.

Ibu dua anak, yang melarikan diri dari perang Suriah bersama suami dan anak-anak, telah tinggal di kamp selama satu setengah tahun dan meminjam uang untuk membeli beberapa gaun dan memulai bisnis.

Selama musim panas, Abu Zaid menyewakan empat gaun sehari. Dia juga menawarkan paket pernikahan kepada pelanggan, meliputi rambut dan layanan make-up untuk pengantin.

Koresponden CNN, Atikia Shubert, terkesan dengan sikap sang pemilik usaha. “Saya benar-benar terpesona oleh sikap yang tak kenal takut dan pandangan yang terang,” kata Shubert, dikutip oleh Daily Mail.

“Dia menunjukkan padaku bagaimana tindakan sederhana mengaplikasikan lipstik adalah tindakan ketahanan bagi para wanita dari kamp,” ia menambahkan.

Menurut CNN, ada lebih dari 3.000 toko, restoran dan outlet makanan yang terletak di jalan utama kamp, yang dikenal sebagai Champs Elysees.

The United Nations Refugee Agency (Badan PBB untuk pengungsi Suriah) mendorong semangat kewirausahaan di kamp dengan mendorong perdagangan dan jasa, menurut laporan.

Lebih dari 2,4 juta pengungsi melarikan diri dari konflik Suriah selama tiga tahun terakhir, mencari perlindungan di negara-negara tetangga dan di tempat lain, menurut PBB. (alarabiya.net)