California Paksa Memberi Makan Ribuan Tahanan Mogok Makan
CALIFORNIA, SATUHARAPAN.COM – Seorang hakim di distrik California telah memberi otoritas pada negara untuk memberi makan secara paksa kepada para tahanan. Mereka sudah lebih dari enam minggu mogok makan.
Hakim Thelton Henderson mengatakan bahwa beberapa dari tahanan yang hampir mati bisa makan. Namun, beberapa narapidana telah menandatangani perjanjian do not resuscitate (DNR) –perjanjian legal yang mengizinkan seseorang boleh menolak semua tindakan medis.
Mereka memprotes kebijakan isolasi terhadap narapidana. Beberapa narapidana bahkan ada yang menghuni sel isolasi hingga lebih dari satu dekade. Sekitar 130 orang narapidana sampai hari ini (21/8), menolak makan. Awalnya, aksi ini diikuti 30.000 tahanan dari total 133.000 narapidana di seluruh negara bagian Amerika Serikat itu.
Namun, putusan Hakim Henderson ini tidak dapat diterapkan kepada semua narapidana. Berdasarkan undang-undang setempat, Negara Bagian California, para tahanan yang menandatangani perjanjian DNR tidak boleh dipaksa makan. Petugas penjara hanya diperbolehkan memberi makan paksa kepada narapidana dengan syarat-syarat tertentu sesuai hak asasi mereka.
Narapidana Mendapat Tekanan dari Sesama Narapidana
Sekarang, pejabat penjara telah menerima izin untuk melakukan tindakan medis kepada tahanan jika peserta mogok makan hampir mati. Atau, jika DNR ditandatangani sesaat sebelum atau selama mogok makan. Sebab, pihak berwenang khawatir ada beberapa tahanan yang dipaksa ikut bergabung dalam aksi ini.
Empat penjara California sudah mengisolasi sekitar 3.600 pemimpin gang dan pelaku kekerasan di rumah tahanan khusus, beberapa tahun ini. Ada, empat pemimpin gang kulit putih, hitam, dan latin –selama ini mereka saling bermusuhan– bergabung mendukung aksi mogok makan. Aksi ini bertujuan mengakhiri penggunaan unit isolasi ini, Assosiated Press memberitakan.
Pengacara para tahanan bersikeras bahwa pemaksaan makan melanggar hukum internasional karena non-konsensual. Pengacara Carol Strickman percaya bahwa saran untuk memaksa para tahanan makan itu berlebihan. “Negara tidak bisa mengabaikan keinginan para tahanan dalam hal hidup atau mati,” kata Strickman kepada kantor berita Reuters.
“Sama halnya dengan saya tidak ingin melihat siapa pun mati, beberapa orang memilih menandatangani DNR dan ada yang tidak.” Aksi mogok makan ini adalah tantangan pertama dan terberat terhadap sistem penjara California. Mereka diperintahkan pengadilan federal untuk mengurangi jumlah narapidana pada akhir tahun ini. Pengurangan ini dalam rangka untuk memperbaiki kondisi penjara. Tahun ini, penjara California akan membebaskan sekitar 10.000 narapidana. (bbc.co.uk)
Editor : Bayu Probo
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...