Capaian UB Menuju Daya Saing Asia
MALANG, SATUHARAPAN.COM - Universitas Brawijaya (UB) mencanangkan empat tahapan pencapaian visi dalam mewujudkan visi menjadi universitas unggul yang berstandar internasional dan mampu berperan aktif dalam pembangunan bangsa melalui proses pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Keempat tahapan visi itu ialah transisi kelembagaan dan pemantapan daya saing tingkat nasional, pencapaian daya saing ASEAN, pencapaian daya saing Asia, serta pencapaian daya saing global, dan saat ini UB telah masuk pada tahap ketiga, yaitu menuju daya saing Asia.
Rektor UB Prof Dr Ir Mohammad Bisri MS mengemukakan hal itu saat menyampaikan laporan Kinerja Rektor 2016 pada acara Rapat Terbuka Senat dalam rangka Dies Natalis UB ke-54, 5 Januari. Kegiatan itu dipusatkan di Gedung Samantha Krida.
Untuk melihat sejauh mana visi tersebut dicapai sampai dengan tahun 2016, salah satu indikatornya adalah Kontrak Kinerja antara Rektor UB dan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, juga dengan Menteri Keuangan.
Hasil capaian kinerja rektor dengan dua kementerian tersebut berdasarkan data hasil Audit Internal Mutu Siklus 15, yang dilakukan oleh Pusat Jaminan Mutu adalah: pertama, dari 20 butir indikator kinerja yang disepakati dengan Menristekdikti, sebanyak 18 butir telah dipenuhi, sehingga rata-rata capaian kinerja rektor sebesar 95 persen. Dua butir indikator kinerja yang belum dapat dipenuhi yaitu prosentase lulusan yang langsung bekerja disebabkan sistem pelacakan lulusan yang belum maksimal, dan jumlah dosen yang bersertifikat profesi dosen dikarenakan terbatasnya kuota sertifikasi dosen oleh pemerintah pusat.
Kedua, kata rektor, dari 10 butir perjanjian dengan Menteri Keuangan, sebanyak tujuh butir telah dipenuhi, sehingga rata-rata capaian kinerja rektor UB tahun 2016 mencapai 93 persen. Tiga butir indikator kinerja yang belum dapat dipenuhi sesuai kontrak kinerja yaitu jumlah juara pertama kompetisi di tingkat nasional tidak memenuhi target, sedangkan jumlah peraih juara pertama tingkat internasional sudah memenuhi target. Lama waktu tunggu rata-rata lulusan sampai dengan memperoleh pekerjaan tahun 2016, disebabkan mayoritas lulusan lebih memilih menjadi pencari kerja dibandingkan membuat peluang kerja. Jumlah publikasi nasional per dosen tetap tahun 2016 disebabkan dosen cenderung melakukan publikasi pada jurnal internasional dibandingkan jurnal nasional.
"Salah satu capaian kinerja yang sangat menggembirakan dalam rangka mencapai daya saing Asia adalah 14 program studi telah memperoleh akreditasi di tingkat ASEAN dan Asia, bahkan dunia," katanya, seperti dilansir situs ub.ac.id.
Ke-14 program studi (PS) tersebut adalah: PS S-1 Ilmu dan Teknologi Pangan FTP (The Institute of Food Technologists), PS S-2 Akuntansi FEB, PS S-2 Manajemen FEB, PS S-2 Ilmu Ekonomi FEB (ABEST21), Jurusan Administrasi Bisnis FIA (AASBI), PS S-1 Biologi FMIPA, PS S-2 Ilmu Ekonomi FEB, PS S-1 Keteknikan Pertanian FTP, PS S-1 Teknologi Industri Pertanian FTP, PS S-2 Ilmu Biomedik FK, PS S-1 Administrasi Publik FIA, PS S-1 Peternakan Fapet, PS S-1 Ilmu Hukum, PS S-2 Teknik Pengairan FT (AUN-QA).
Selain itu, capaian kinerja dalam rangka mencapai daya saing tingkat Asia adalah sertifikasi, akreditasi, dan pemeringkatan internasional. Di antaranya, UB memperoleh sertifikasi Manajemen Internasional versi ISO 9001 sejak tahun 2011, Laboratorium Sentral Ilmu Hayati (LSIH) memperoleh akreditasi internasional Laboratorium Uji Versi ISO 17075, Ranking UB versi QS World University Ranking naik 65 poin dari posisi 826 di tahun 2015 menjadi 761 di tahun 2016, sedangkan versi webometrics posisi UB naik 186 poin menjadi 1333 di dunia, setelah sebelumnya di tahun 2015 berada di peringkat 1519, sedangkan dalam versi UI GreenMetrics UB naik 105 poin menjadi posisi 119 dunia setelah sebelumnya di posisi 224, dan juga naik empat poin dari peringkat 11 menjadi peringkat tujuh di Indonesia.
"Pada tahun 2016, apresiasi patut diberikan kepada Perpustakaan UB yang telah memperoleh akreditasi Perpustakaan Nasional dengan peringkat A. Perpustakaan UB juga menjadi satu-satunya perpustakaan di Indonesia yang menjadi anggota The International Association of University Libraries (IATUL) sejak tahun 2016. Apresiasi juga patut diberikan dengan telah beroperasinya Rumah Sakit Hewan Pendidikan (RSHP) di Kampus II UB Dieng, dan telah beroperasinya Rumah Sakit UB di Jl. Sukarno-Hatta. Selain itu, kebanggaan UB semakin bertambah di Bidang Kemahasiswaan, yaitu dengan kembali menjadi juara umum untuk ke-lima kalinya pada ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-29,” kata Rektor.
Di akhir pidatonya, rektor menyampaikan masih banyak yang perlu diperbaiki di masa mendatang untuk meningkatkan capaian kinerja UB dalam rangka menuju daya saing Asia.
Oleh karena itu, UB akan terus menerus dan secara konsisten menyusun program-program prioritas antara lain, memperbaiki sistem pelacakan lulusan, berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk meningkatkan kuota sertifikasi dosen, Program Hibah Kompetisi UB Untuk Research Group dan Peningkatan Kompetisi Dosen, hibah penulisan buku, meningkatkan jumlah dosen bergelar doktor, menurunkan jumlah penerimaan mahasiswa baru S1 secara bertahap dan menaikkan jumlah penerimaan mahasiswa baru pascasarjana, serta modernisasi laboratorium.
Pemerhati Lingkungan Tolak Kekah Keluar Natuna
NATUNA, SATUHARAPAN.COM - Pemerhati Lingkungan di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri) menolak h...