Cegah Kekerasan, Australia Bangun Pos Polisi di Sekolah
SYDNEY, SATUHARAPAN.COM - Demi mencegah terjadinya kekerasan antar siswa di sekolah, Pemerintah New South Wales menempatkan pos polisi di dalam lingkungan sekolah.
Walgett Community College, di Barat Laut New South Wales, merupakan sekolah pertama yang ditempatkan pos polisi didalam lingkungan sekolah mereka.
Ini merupakan bagian dari upaya mencegah kekerasan didalam lingkungan sekolah.
Awal tahun ini, kasus kekerasan antar siswa di sekolah itu meningkat. Sebuah rekaman yang beredar menunjukan siswi berusia 13 tahun di sekolah itu dipukuli oleh sejumlah pelajar lainnya.
Serangan itu terjadi hanya beberapa bulan setelah terjadi kasus bullying, yang memaksa seorang siswi akhirnya pindah ke sekolah lain di Dubbo, yang jaraknya hampir 300 kilometer.
Departemen Pendidikan NSW baru-baru ini menandatangani Memorandum of Understanding (MOU) untuk menempatkan dan mengoperasikan Pos polisi khusus yang diberi nama Klub Polisi Pemuda Warga (PCYC) di dalam lingkungan sekolah.
Pada hari-hari sekolah, dua orang perwira polisi akan bertugas di gedung yang didirikan tepat disamping aula sekolah.
Menteri Pendidikan NSW, Adrian Piccoli mengatakan sekolah Walgett merupakan sekolah yang keras dan memiliki sejarah yang terkotak-kotak muridnya.
"Kami ingin polisi memahami kondisi kekerasan pelajar di luar sekolah tapi juga apa yang terjadi didalam,” kata Picolli.
"Para polisi itu bukan hanya sebagai pajangan dari pihak berwenang, tapi mereka hadir di sana juga untuk menjalin komunikasi dengan siswa,” katanya.
Namun Juru bicara Menteri Pendidikan oposisi, Linda Burney, mengkiritik gagasan pengenalan polisi di ruang kelas dan halaman bermain.
"Menempatkan polisi yang berkeliaran di sekolah sepanjang waktu itu kontra produktif dan akan dilihat sebagai pendidikan berbasis hukuman," kata dia.
Kepala Sekolah Walgett Community College, Melissa Haley mengatakan, “saya selalu bertanya apa yang sedang dicari polisi-polisi itu di sekolah. Apa hari ini ada murid yang bermasalah.”
Namun demikian, anggota polisi dari kantor polisi Castlereagh, NSW Tony Mureau mengklaim program ini telah menciptkan kemajuan pesat.
"Selama beberapa bulan terakhir kami tidak menjumpai ada kasus kekerasan antar pelajar di sekolah itu,” kata dia.
Menurut Mureau peran unit polisi di dalam sekolah itu untuk berhubungan langsung dengan anak-anak, membangun kemandirian dan rasa percaya diri siswa, mengajak siswa aktif dan mengalihkan perhatian mereka dari masalah-masalah yang terjadi di sekolah itu sebelumnya.
"Terkadang kehadiran perwira polisi di dalam kelas tidak harus selalu karena ada masalah, tapi mereka mengarahkan anak-anak untuk pergi ke aula, berolahraga dan strategi lainnya,” katanya.
Kepolisian juga memberikan kelas pengelolaan emosi bagi siswa, yang dinamakan kelas scream atau jeritan bagi pelajar perempuan dan kelas ‘Rage’ atau kemarahan bagi pelajar pria.
Ada sekitar 100 pelajar di sekolah ini dan tingkat ketidakhadiran siswa menurun tujuh persen dibadingkan tahun lalu. (australiaplus.com)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...