Cendekiawan Muslim Dunia Serukan Reformasi Pendidikan
JEDDAH, SATUHARAPAN.COM - Konferensi kontraterorisme yang diselenggarakan oleh Organization of Islamic Cooperation atau Organisasi Kerja Sama Islam dan dihadiri oleh para cendekiawan Muslim dari seluruh dunia pada Rabu (26/2) menyerukan reformasi pendidikan untuk mengatasi ekstremisme agama.
Partisipan dalam pertemuan di kota suci Saudi, Mekkah, itu mendesak para pemimpin Muslim untuk meninjau dakwah keagamaan dalam pendidikan, guna mencapai pendekatan yang lebih moderat.”
Rekomendasi tersebut muncul dalam sebuah pernyataan resmi setelah konferensi selama tiga hari yang dihadiri Liga Muslim Dunia yang berbasis di Mekkah, sebuah kelompok dari beberapa organisasi nonpemerintah.
“Perjuangan memerangi terorisme dan ekstremisme agama tidak bertentangan dengan Islam,” ungkap pernyataan itu.
“Terorisme tidak memiliki agama atau tanah air, dan menuduh Islam di balik terorisme tidaklah adil dan salah,” tambahnya.
Seruan itu muncul saat Arab Saudi dan negara Arab lain memerangi ekstremis kelompok Islamic State (ISIS) yang telah merebut sebagian besar wilayah Irak dan Suriah.
Pada awal konferensi tersebut, kepala Al Azhar yang berada di Kairo, lembaga pendidikan paling bergengsi bagi Islam Sunni, mengatakan bahwa beberapa orang memeluk bentuk agama Islam yang sesat.
Bentuk keyakinan tersebut harus dilawan di sejumlah sekolah dan universitas, kata imam besar Al Azhar, Ahmed al-Tayib.
Menjelang forum tersebut, dia mengungkapkan kemarahan terhadap ISIS karena membakar hidup-hidup pilot Yordania yang ambil bagian dalam serangan udara yang dipimpin AS melawan ekstremis di Suriah. (AFP)
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...