Chairil Anwar akan Diusulkan sebagai Pahlawan Nasional
PADANG, SATUHARAPAN.COM - Sejumlah budayawan dan sastrawan asal Sumatera Barat menggagas serta mengusulkan penyair Chairil Anwar menjadi pahlawan nasional karena telah ikut berjuang melalui karya sastranya yang menjadi bukti alat perjuangan.
Chairil Anwar lahir di Medan Sumatera Utara 26 Juli 1922 dan meninggal di Jakarta 28 April 1949. Ayah dan ibunya berasal dari Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat.
Ketua Forum Inisiator Pengusulan Chairil Anwar menjadi Pahlawan Nasional, Gus TF saat di konfirmasi di Padang, Minggu (9/4), mengatakan berdasarkan karya-karyanya maka Chairil Anwar pantas diberi gelar pahlawan nasional.
"Selain karena karya-karyanya, Chairil juga punya hubungan yang erat dengan pejuang sekelas Sutan Syahrir, Sukarni dan Khairul Saleh," katanya.
Ia mengatakan, semua yang terlibat dalam Forum Inisiator ini adalah para sastrawan dan budayawan yang ada di Sumbar, di antaranya Khairul Jasmi, Iyut Fitra, Yulfian Azrial, Yudilfan Habib dan Rayfoster WM.
Selanjutnya ada Muhammad Bayu Vesky dan Yusra Maiza, Fajar Rillah Vesky, Adri Sandra, Nasrul Azwar, Dr Yusril serta Ade Suhendra.
Budayawaman Yulfian Azrial mengatakan, WR Supratman dinobatkan sebagai pahlawan nasional lewat lagu Indonesia Raya yang diciptakan.
"Jika WR Supratman dinobatkan lewat lagu Indonesia Raya maka Chairil Anwar juga berjuang lewat karya-karya puisinya yang monumental," kata dia.
Selain itu wartawan senior Khairul Jasmi mengatakan wacana gelar pahlawan untuk Chairil Anwar bukanlah hanya sekedar wacana belaka.
"Ini bukanlah wacana muluk-muluk, kami serius soal ini," katanya.
Ia menambahkan susunan pengurus dan anggota Forum Inisiator ini diketuai oleh Gus TF Sakai, Wakil Ketua Iyut Fitra, Sekretaris Yulfian Azrial, Wakil Sekretaris Rayfoster WM dan Yusra Maiza sebagai Bendahara.
Sementara itu, penyair sekaligus Wakil Ketua Forum Inisiator, Iyut Fitra mengatakan dalam waktu dekat akan diadakan serangkaian kegiatan dalam mewujudkan gelar pahlawan nasional untuk Chairil Anwar.
Menurut dia pihaknya juga menggandeng Pemkab Limapuluh Kota, kemudian meneruskan rekomendasi Pemkab kepada gubernur untuk kemudian diusulkan ke Pemerintah Pusat, melalui Kementerian Sosial RI.
"Kami akan segera laporkan hasil pertemuan ini secara berjenjang dan Bupati Limapuluh Kota juga ikut mensupport," katanya. (Ant)
Dampak Childfree Pada Wanita
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Praktisi Kesehatan Masyarakat dr. Ngabila Salama membeberkan sejumlah dam...