China akan Teliti Regenerasi Cacing Planaria

BEIJING, SATUHARAPAN.COM - Stasiun luar angkasa China akan memperkenalkan anggota baru dalam eksperimen sains luar angkasanya, yaitu planaria, makhluk yang terkenal dengan kemampuan regenerasi yang luar biasa, China Media Group melaporkan pada Sabtu (22/3).
Planaria, cacing pipih dengan sejarah evolusi selama lebih dari 520 juta tahun, adalah salah satu model hewan percobaan yang banyak digunakan dalam penelitian biologi.
Organisme itu menunjukkan kapasitas yang luar biasa untuk perbaikan jaringan.
Ketika dibelah, planaria dapat meregenerasi otot yang hilang, kulit, usus, dan bahkan seluruh otak dari setiap segmen, sebuah proses yang dapat diulang tanpa batas waktu.
Studi tentang planaria memiliki implikasi yang mendalam untuk memahami mekanisme seluler manusia dalam melawan penuaan dan meningkatkan umur panjang, menurut Pusat Teknologi dan Rekayasa untuk Pemanfaatan Luar Angkasa yang berada di bawah Akademi Ilmu Pengetahuan China (CAS).
Para peneliti akan menyelidiki bagaimana lingkungan luar angkasa memengaruhi proses regeneratif dan perilaku fisiologis planaria.
Mereka juga akan mengeksplorasi mekanisme molekuler di balik efek pada regenerasi planaria yang disebabkan oleh luar angkasa, sehingga memajukan pemahaman kita tentang biologi regeneratif.
Inisiatif ini mengikuti keberhasilan penyertaan ikan zebra dan lalat buah dalam eksperimen sains yang dilakukan di stasiun luar angkasa China.
Para peneliti menggunakan ikan zebra untuk menyelidiki dampak mikrogravitasi pada protein otot dan tulang vertebrata, sembari melakukan eksperimen lalat buah untuk memahami pertumbuhan, perkembangan, karakteristik alat gerak, dan ritme biologis mereka dalam kondisi mikrogravitasi dan hipomagnetik di luar angkasa. Xinhua

Pemerintahan Trump Tutup Voice of America Digugat, Dinilai T...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Gugatan yang diajukan hari Jumat (21/3) malam menuduh pemerintahan Trump m...