China Tolak Tuduhan Akan Dirikan Zona Pertahanan Udara Baru
BEIJING, SATUHARAPAN.COM - China pada hari Sabtu (1/2) menolak tuduhan beberapa laporan Jepang bahwa China akan mendirikan Zona Identifikasi Pertahanan Udara atau Air Defense Identification Zone (ADIZ) di atas Laut Cina Selatan. China juga menyatakan optimismenya atas situasi regional.
"Dalam pandangan umum, pihak China belum merasakan ancaman keamanan dari pesawat dari negara-negara ASEAN dan optimis tentang hubungan dengan negara-negara tetangga dan situasi umum di wilayah Laut Cina Selatan," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Hong Lei dalam siaran pers Sabtu (1/2).
Awal pekan ini, Asahi Shimbun media Jepang melaporkan bahwa China telah merancang proposal untuk Zona Pertahanan Udara atas Laut Cina Selatan.
Hong mengatakan pasukan sayap kanan Jepang telah berulang kali berteriak-teriak tentang rencana dugaan China untuk mendirikan ADIZ atas Laut Cina Selatan. Dia mengatakan langkah ini adalah motif tersembunyi dan hanya bertujuan untuk mengalihkan perhatian internasional dari dan menutupi rencana untuk mengubah konstitusi pasific Jepang dan memperluas kekuatan militernya.
"Kami dengan tegas memperingatkan supaya tidak menyesatkan pendapat publik dengan rumor dan memainkan ketegangan untuk kepentingan egois mereka sendiri," kata Hong.
Hong menekankan bahwa China dan ASEAN berbagi masa depan yang cerah bagi hubungan mereka. Dia mengatakan China dan negara-negara ASEAN bekerja sama untuk melaksanakan deklarasi di Laut China Selatan secara komprehensif dan efektif untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan.
Menanggapi laporan tentang komentar pejabat AS tentang masalah ini, Hong mengatakan China berharap pihak-pihak terkait tetap berhati-hati tentang kata-kata dan perbuatan mereka, menjaga sikap tenang dan obyektif, melakukan upaya bersama dengan China dan memberikan kontribusi nyata bagi perdamaian, stabilitas dan keamanan di udara dan di wilayah laut.
Hong mengatakan China, sebagai negara berdaulat, memiliki semua hak yang sah untuk mengadopsi semua langkah, termasuk menyiapkan ADIZ, untuk menjaga keamanan nasional dalam menanggapi situasi keamanan udara. Tidak ada yang harus membuat komentar yang tidak bertanggung jawab itu, kata Hong.
Sebelumnya Amerika Serikat memperingatkan China pada Jumat (31/1) dengan menentang langkah apa pun untuk mendeklarasikan zona pertahanan udara baru di atas beberapa bagian teritorial Laut China Selatan termasuk kepulauan sengketa.
Harian Asahi Shimbun Jepang melaporkan bahwa para pejabat angkatan udara China merancang usulan untuk pembentukan ADIZ berikutnya yang bisa berpusat di Kepulauan Paracel.
Langkah seperti itu akan dianggap “sebagai tindakan sepihak dan provokatif yang bisa meingkatkan ketegangan dan mempertanyakan komitmen serius China untuk secara diplomatik mengatur sengketa teritorial,” ujar wakil juru bicara Departemen Luar Negeri, Marie Harf, kepada wartawan.
Namun dia menekankan bahwa laporan tersebut “belum dikonfirmasi” saat ini.
Beijing mengklaim hampir seluruh wilayah Laut China Selatan, bahkan area-area yang jauh dari garis pantainya.
Akhir tahun lalu, Beijing menyebabkan ketegangan besar ketika tiba-tiba mengumumkan ADIZ di atas Laut China Timur, meliputi pulau-pulau yang menjadi pusat persengketaan dengan Tokyo.
“Kami menegaskan kembali bahwa berbagai pihak harus menahan diri untuk tidak mengumumkan ADIZ atau regulasi administratif lainnya yang membatasi orang lain di wilayah sengketa, dan kami tentu saja mendesak China untuk tidak melakukannya,” tambah Harf. (Xinhua/AFP)
BNPT Siap Dampingi Eks Anggota Jamaah Islamiyah
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol. Eddy Ha...