Connecting People

SATUHARAPAN.COM – Connecting people, itulah jargon iklah sebuah telepon seluler pada masa itu. Jargon yang sangat baik, dengan tagline seperti itu, ada cita-cita untuk menghubungkan manusia.

Awal adanya telepon seluler memang begitu adanya. Desa yang tidak terjangkau oleh Telkom bisa menikmati mewahnya komunikasi. Terhubung dengan saudara dan kerabat di luar kota adalah kebahagiaan. Lalu muncul generasi selanjutnya yang disebut telepon cerdas, atau familiar bagi kita smartphone. Entah dari mana sebutan smartphone tersebut. Sampai kemudian orang terhipnotis oleh alat komunikasi ini. Terhipnotisnya orang pada smartphone ini sering membuat orang terasing satu dengan yang lain. Setidaknya dalam sebuah perjalanan di kereta api.

Saya adalah pengguna kereta api sejak 1990-an akhir sampai hari ini. perbedaan pola interaksi antarmanusia di dalam kereta sangat kentara. Pada akhir 90-an sampai awal 2000-an, di dalam sebuah kereta api hampir selalu terjadi interaksi antarpenumpang. Itu terjadi baik di kelas ekonomi, bisnis, maupun eksekutif. Kalaupun ada yang menikmati perjalanan sendiri, biasanya mereka membaca buku dan tidur. Itu pun banyak terjadi di kereta api kelas eksekutif. Tetapi, perubahan drastis terjadi selama 5 tahun belakangan ini. Semua orang sibuk dengan smartphone-nya.

Ini juga terjadi dalam perjalanan terakhir saya dari Jogja ke Jakarta, bahkan orang di depan saya pun hanya sesekali menjawa sapaan dan juga percakapan yang saya mulai. Dia sangat fokus dengan smartphone yang ada di tangannya. Di kursi yang lain saya melihat fenomena yang sama.

Rasanya, tagline connecting people untuk telpon seluler sudah tidak lagi bisa digunakan. Terbukti interaksi dengan orang terdekat mulai ditinggalkan. Lebih banyak dari kita memilih interaksi virtual. Pernahkah kita berpikir bahwa yang dekat dengan kitalah yang akan ada dan sedia waktu kita membutuhkan bantuan.

Oleh karena itu, letakkan smartphone Anda! Berbicaralah dengan orang dekat Anda dan jadikan tagline connecting people adalah tagline kehidupan Anda!

Editor: Yoel M Indrasmoro

Email: inspirasi@satuharapan.com