CORE: Reshuffle Kementerian PU
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Mohammad Faisal mengatakan Menteri Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menjadi salah satu menteri yang sepantasnya direshuffle dalam kabinet kerja Joko Widodo.
Alasan Kementerian PU yang harus direshuffle ini terkait dengan percepatan pembangunan infrastruktur guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi dalam negeri.
"Pertama yang perlu dipercepat oleh pemerintah yakni sektor infrastruktur supaya cepat dibangun. Ini terkait dengan Kementerian PU supaya infrastruktur cepat diselesaikan. Kedua, infrastruktur ini menjadi alasan besar terjadi perlambatan industri dan ekonomi secara keseluruhan," kata Faisal.
Menurut dia, kalau pertumbuhan yang berasal dari pemerintah tertunda maka aspek-aspek lain juga akan tertunda. "Misalnya investasi swasta yang menunggu infrastruktur yang dibangun oleh pemerintah," ujar Faisal kepada satuharapan.com di Warung BEJO, Jl. Tebet Barat Dalam Raya no 128, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (5/5) siang.
"Seberapa cepat dan seberapa efisen pemerintahanan bekerja di bawah kabinet yang sekarang ini. Karena itu pemerintah Joko Widodo mesti mengevaluasi dari faktor internal," kata Direktur Riset Core Indonesia.
Sementara itu terkait pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan pertama 2015 sebesar 4,71 persen secara perbandingan tahun (year to year) yakni turun sebesar 0,18 persen dibanding periode yang sama tahun lalu, ini diakibatkan beberapa faktor yang berpengaruh dari dua sisi pengeluaran dan pendapatan.
"Apabila dibandingkan antara kuartal satu 2015 dan kuartal satu 2014 ternyata pertumbuhan ekonomi menurun juga sebesar 0,18 persen. Ini bisa dari faktor internal dan faktor eksternal, ada pergantian pemerintahan dan ada perubahan sistem birokrasi," kata dia.
"Kalau kita melihat pola pertumbuhan kuartal per kuartal dari tahun ke tahun memang kuartal satu itu selalu lebih rendah dan biasanya meningkat pada kuartal dua, tiga dan empat," ujar dia.
Selain itu, lanjut Faisal, pembiayaan dari ruang fiskal dapat dipercepat oleh pemerintah dalam merespon pertumbuhan tersebut. Faisal optimis bahwa pertumbuhan kuartal kedua naik menjadi 5,1 persen. "Saya yakin di kuartal dua di atas 5 persen. Sekitar 5,1 persen," ujar dia.
Editor : Eben Ezer Siadari
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...