Curahan Hati Edward Snowden dan Syarat Suaka Rusia
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM – Mantan agen intelijen AS, Central Intelligence Agency (CIA), Joseph Edward Snowden menuduh Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama, telah “menekan para pemimpin” negara-negara yang hendak dimintai suaka politik. Pernyataan tersebut disampaikan Edward Snowden di Moskow, Rusia, melalui situs wikileaks.org kemarin malam, Senin (1/7).
“Pada hari Kamis (27/6), Presiden Obama menyatakan kepada dunia bahwa ia tidak akan mengizinkan kerjasama diplomatik berkaitan atas kasus saya... Tapi, Presiden memerintahkan Wakil Presiden untuk menekan para pemimpin bangsa untuk menolak perlindungan suaka saya yang sebelumnya telah saya ajukan dalam petisi,” kata Edward Snowden.
Menurut Edward Snowden, Pemerintah AS telah melenceng dari nota kesepakatan perjanjian Deklarasi Universal Hak Azasi Manusia (HAM) yang selama ini telah dipertahankan AS.
“Beberapa dekade ini Amerika Serikat telah menjadi salah satu negara terkuat yang menjunjung tinggi hak azasi manusia, juga dalam hal mencari suaka. Namun sayangnya, Pasal 14 dari Deklarasi Universal Hak Azasi Manusia yang dianut juga oleh AS, justru kini ditolak oleh pemerintah negara saya,” ujar tersangka yang membeberkan kasus penyadapan yang telah dilakukan Badan Keamanan Nasional AS, National Security Agency (NSA).
Sebagai informasi tambahan, bahwa dalam butir ke-2 pasal 14 Deklarasi Universal HAM disebutkan bahwa setiap orang yang dituduh melakukan kejahatan berhak dianggap tidak bersalah sampai kesalahannya dibuktikan menurut hukum.
“Sekarang, pemerintahan Obama telah menggunakan hak kewarganegaraan sebagai senjata. Meskipun saya belum dijatuhi hukuman, tapi secara sepihak mereka telah mencabut paspor saya dan menjadikan saya seperti orang tanpa kewarganegaraan. Tanpa perintah pengadilan, pemerintah berusaha untuk menghentikan hak dasar saya. Sebuah hak yang dimiliki setiap orang. Hak untuk mencari suaka,” ujar Edward yang telah meminta suaka politik kepada lebih dari 18 Negara, termasuk Republik Ekuador dan Islandia belum lama ini.
“Pada akhirnya pemerintahan Obama tidak takut orang yang mengekspos kesalahan (whistle-blower) seperti saya,” tambahnya.
Syarat Suaka Rusia
Sementara itu, Presiden Rusia, Vladimir Putin menjanjikan suaka politik kepada Edward Snowden apabila menghentikan aksinya yang membahayakan sekutu mereka, AS.
“Jika dia ingin pergi ke suatu tempat (negara lain) dan diterima, ya itu silakan saja. Tapi, jika dia ingin tinggal di sini, ada satu syarat: dia harus menghentikan pekerjaannya yang merugikan mitra kami AS. Tidak peduli, apakah perkataan saya ini terdengar aneh,” kata Putin seperti dikutip dari situs en.ria.ru.
Di tempat terpisah, Presiden AS dalam kunjungannya ke Tanzania, Afrika Timur pada Senin (1/7) mengatakan bahwa AS telah mengadakan “diskusi rahasia dengan Rusia untuk menemukan solusi masalah ekstradisi Snowden.”
Pernyataan Obama itu seperti disampaikan Juru bicara Gedung Putih yang mengatakan bahwa lembaga penegak hukum di Rusia dan Amerika Serikat sedang mendiskusikan masalah ini melalui jaringan khusus mereka sendiri.
Editor : Sabar Subekti
Dampak Childfree Pada Wanita
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Praktisi Kesehatan Masyarakat dr. Ngabila Salama membeberkan sejumlah dam...