Daily Mail Membela Diri Atas Pembelian Video Serangan Paris
LONDON, SATUHARAPAN.COM – Surat kabar Daily Mail Inggris pada Selasa (24/11) membela diri dari tuduhan bahwa pihaknya membayar rekaman salah satu serangan di Paris dan memanfaatkan seorang peretas untuk mengakses video itu setelah video tersebut dienkripsi oleh polisi.
Surat kabar ternama itu diduga telah membayar 50.000 euro (sekitar Rp 729,5 juta) untuk mendapat rekaman tersebut, yang ditangkap oleh kamera CCTV di restoran pizza Casa Nostra di Paris. Dalam video tersebut terlihat para pelanggan merunduk mencari perlindungan sementara pria bersenjata melepaskan tembakan di teras luar.
Seorang perempuan terlihat berhasil meloloskan diri ketika senjata penyerang mengalami masalah saat penyerang itu berdiri di atasnya.
“Tidak ada yang kontroversial dengan usaha Mail mendapatkan video ini, salinannya sudah disimpan oleh polisi,” ungkap surat kabar tabloid itu dalam sebuah pernyataan.
“Video itu diperoleh dengan melawan persaingan yang sengit dari media Prancis dan internasional dan memberikan sudut pandang penting terkait berita global.”
Rekaman video dilihat luas secara online, tetapi memicu kritik di Prancis. Beberapa orang beranggapan bahwa publikasinya tidak peka terhadap korban serangan Paris pada 13 November, yang menewaskan 130 orang.
Beberapa orang lainnya mengkritik surat kabar itu karena membeli materi penting yang digunakan dalam penyelidikan resmi.
Jurnalis Prancis Djaffer Ait Aoudia pada Senin (23/11) mengatakan dalam program televisi Prancis “Petit Journal” bahwa dia menyaksikan negosiasi untuk memperoleh video itu.
“Mereka memulai dengan harga 12.000 euro (sekitar Rp 175,1 juta). Mereka pasti sangat menginginkan gambar itu,” katanya. (AFP)
Editor : Bayu Probo
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...