David Cameron Tegaskan Inggris Masih Tetap Negara Kristen
LONDON, SATUHARAPAN.COM – David Cameron memanfaatkan pidato paskahnya untuk menyampaikan pesan kepada rakyatnya bahwa Inggris masih tetap merupakan negara Kristen, dan karena itu ia mengajak bangsanya untuk lebih bersuara atas berbagai aksi penganiayaan terhadap umat Kristen di seluruh dunia.
Perdana Menteri dan para pemimpin partai lainnya di Inggris umumnya menyampaikan pesan Paskah - termasuk Deputi PM Partai Demokrat Liberal, Nick Clegg dan Ketua Partai Buruh, Ed Miliband, yang mengaku sebagai Ateis.
Dalam pesannya, Cameron mengatakan: "Di Inggris, orang Kristen tidak hanya berbicara tentang 'mengasihi sesamamu", mereka hidup dengan itu ... di sekolah-sekolah, di penjara, dalam kelompok-kelompok masyarakat."
"Dan itulah alasan mengapa kita harus merasa bangga berkata,' Ini adalah negara Kristen. Gereja bukan hanya sekumpulan bangunan tua yang indah. Ia adalah kehidupan, kekuatan aktif untuk melakukan karya-karya besar di seluruh negara kita," kata dia, dalam pidato yang disiarkan di televisi (5/5) sebagaimana dikutip oleh telegraph.co.uk.
"Ya, kita adalah bangsa yang meliputi, menyambut dan menerima semua agama dan dengan semua itu kita masih sebuah negara Kristen. Dan sebagai negara Kristen, tanggung jawab kita tidak berakhir di sana," tutur dia.
"Kita memiliki kewajiban untuk berbicara tentang penganiayaan orang Kristen di seluruh dunia juga," lanjut dia.
"Ini benar-benar mengejutkan untuk mengetahui bahwa pada tahun 2015 masih ada orang-orang Kristen terancam, disiksa, bahkan dibunuh karena iman mereka mulai dari Mesir ke Nigeria, dari Libya ke Korea Utara."
"Di Timur Tengah, orang Kristen telah diburu dan diusir keluar dari rumah mereka, terpaksa mengungsi dari desa ke desa, banyak dari mereka dipaksa untuk meninggalkan iman mereka atau dibunuh secara brutal," kata dia lagi.
"Untuk semua orang-orang Kristen yang berani di Irak dan Suriah yang mempraktikkan iman mereka, atau melindungi orang lain, kita harus mengatakan, 'Kami berdiri bersama Anda'."
Pesan Cameron datang sehari setelah 150 orang Kristen Kenya dibantai.
Di masa lalu, Cameron mengatakan dia adalah seorang "Injili" dan menganggap kalangan Ateis gagal memahami "kode moral" yang diajarkan agama.
Sementara itu lawan politik Cameron, Miliband, mengirim pesan di Twitter mengucapkan selamat Paskah. Miliband yang berlatarbelakang Yahudi, telah mengakui bahwa ia tidak percaya pada Tuhan, namun mengatakan ia "sangat menghormati" mereka yang menjalankan keyakinan agamanya.
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...