Presiden Obama Tetap akan Kunjungi Kenya

NAIROBI, SATUHARAPAN.COM – Presiden AS, Barack Obama menelepon Presiden Kenya, Uhuru Kenyatta, menyampaikan belasungkawa atas serangan teror yang membunuh lebih dari 140 orang di Garissa University College, Kenya. Pada saat yang sama, Barack Obama memastikan bahwa dirinya tetap akan mengunjungi Kenya pada Juli mendatang, seperti yang direncanakan.

Forbes, mengutip laporan The Nation, mengatakan Obama berbicara melalui telepon dengan Kenyatta pada hari Jumat (3/5). Obama menegaskan bahwa AS berdiri bersama-sama dengan pemerintah dan rakyat Kenya menghadapi tragedi tersebut.

"Kami akan berdiri bergandengan tangan dengan pemerintah Kenya dalam melawan terorisme dan mempersatukan rakyat mereka," kata Obama dalam sebuah pernyataan.

Obama juga berjanji bahwa ia akan tetap pada rencananya untuk mengunjungi Kenya menghadiri acara Global Entrepreneurship Summit (GES) yang akan mengambil tempat di Nairobi pada Juli mendatang. Ia menegaskan bahwa ingin bertemu dengan Presiden Kenyatta pada kunjungan tersebut.

Presiden Obama akan menjadi co-host GES sebagai bagian dari perjalanan keempat Obama ke Afrika. Pertemuan puncak yang akan mempersatukan pemilik bisnis, pendidik, pembuat kebijakan dan investor untuk mendukung pertumbuhan di wilayah-wilayah yang sedang berkembang, untuk pertama kalinya dilaksanakan di wilayah Afrika. KTT ini bertujuan untuk memberdayakan kelompok-kelompok terpinggirkan, terutama perempuan dan pemuda, melalui kewirausahaan.

"Memilih Kenya sebagai tujuan untuk GES menggarisbawahi fakta bahwa Afrika, dan Kenya pada khususnya, telah menjadi pusat inovasi dan kewirausahaan, " demikian siaran pers Gedung Putih.

Selama perjalanan, Obama juga akan mengadakan pembicaraan bilateral dengan tujuan memperkuat hubungan ekonomi antara kedua negara.

Kenya akan menjadi negara Afrika kelima yang dia kunjungi dalam masa jabatannya sebagai presiden. Dia sebelumnya telah mengunjungi Ghana, Senegal, Afrika Selatan dan Tanzania.