Minum Losion, Mahasiswi Kristen Kenya Selamat
GARISSA, KENYA, SATUHARAPAN.COM – Seorang mahasiswi Kristen bersembunyi dan berdoa dari serangan tembakan mati teroris al-Shabaab selama pembantaian berdarah di Garissa University College di Kenya, Kamis (2/4), dan telah ditemukan dalam sebuah lemari besar, Sabtu (4/4), setelah ia minum losion untuk bertahan hidup.
Seperti yang dilaporkan Sky News, petugas medis yang menangani korban pembantaian mengatakaan bahwa Cynthia Cheroitich (19) ditemukan saat mereka sedang megevakuasi para korban.
Cheroitich, saat diwawancara di sebuah rumah sakit, mengaku bahwa dirinya menutupi diri dengan pakaian di dalam sebuah lemari.
“Saya hanya berdoa kepada Tuhan,” katanya.
Ia sangat trauma. Ketika petugas Kenya datang untuk menolong, ia menduga mereka sebagai teroris. Mahasiswi itu akhirnya keluar dari persembunyian setelah petugas membawa seorang guru untuk meyakinkan dirinya aman.
Setidaknya sudah 147 orang kehilangan nyawa akibat serbuan tersebut. Kelompok Al-Shabaab yang berafiliasi dengan kelompok al-Qarda ini menargetkan mahasiswa Kristen—sebagian dibunuh, sebagian disandera.
Polisi setempat menyatakan, seorang militian Islam bernama Mohamed Mohamud, mantan guru bersuara lembut, adalah dalang pembantaian di Garissa. Mohamud merupakan seorang Kenya asal Somalia dan telah masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) terkait pembunuhan lintas batas baru-baru ini dan pembantaian di wilayah perbatasan laut Kenya.
Berita Reuters melaporkan telah menerima sebuah surat elektronik dari kelompok teroris tersebut. “Tidak ada langkah-langkah pencegahan atau keamanan yang dapat menggagalkan serangan dan pertumpahan darah di kota Anda. Tidak ada yang dapat menjamin keselamatan Anda,” isi surat tersebut.
“Ini akan menjadi perang yang mengerikan. Anda, masyarakat Kenya, adalah target pertama,” tambahnya. (christianpost.com)
Editor : Bayu Probo
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...