Loading...
HAM
Penulis: Sabar Subekti 11:26 WIB | Selasa, 10 September 2024

Dekrit Kerajaan Bahraian Bebaskan 457 Tahanan, Termasuk Para Aktivis

Seorang petugas polisi menutup pintu sel penjara Kantor Polisi Gudaibiya di Manama pada 20 Maret 2012, selama kunjungan media resmi yang diatur oleh otoritas Bahrain. (Foto: Reuters)

MANAMA-BAHRAIN, SATUHARAPAN.COM-Puluhan tahanan dibebaskan dari penjara Bahrain pada hari Kamis (5/9) setelah pengampunan kerajaan terhadap lebih dari 450 narapidana, termasuk aktivis yang ditahan selama protes yang dipimpin Syiah lebih dari satu dekade lalu.

Video yang dibagikan di media sosial menunjukkan reuni penuh air mata di halaman luar penjara Jau tempat para perempuan berpakaian hitam menunggu untuk melihat putra dan suami mereka di antara mereka yang dibebaskan.

Raja Bahrain Hamad bin Isa al-Khalifa mengeluarkan dekrit kerajaan yang mengampuni 457 narapidana untuk mendorong "kohesi sosial" dan merayakan 25 tahun kekuasaannya, Kantor Berita resmi Bahrain, BNA, mengatakan pada Rabu malam.

Langkah itu dilakukan lima bulan setelah pengampunan lebih dari 1.500 narapidana—yang terbesar dalam beberapa tahun terakhir.

BNA tidak menyebutkan siapa saja yang termasuk dalam pengampunan hari Rabu, tetapi Institut Hak dan Demokrasi Bahrain (BIRD) yang berbasis di Inggris mengatakan tahanan politik termasuk dalam pembebasan terbaru, yang dimulai pada hari Kamis (5/9).

Sayed Alwadaei, direktur advokasi BIRD, mengatakan sekitar 100 narapidana telah dibebaskan sejauh ini, menyebut pengampunan itu sebagai "langkah maju yang signifikan."

Mereka yang dibebaskan termasuk Ali Sanqoor, seorang pembangkang Bahrain yang difoto lebih dari satu dekade lalu berdiri tanpa atasan di jalan, menghadapi tank-tank yang datang, kata Alwadaei.

Pengampunan terbaru itu dilakukan beberapa pekan setelah tiga pakar hak asasi manusia PBB yang independen meminta otoritas Bahrain untuk menjamin hak-hak narapidana setelah tuduhan kondisi hukuman di Jau.

Dalam laporan bulan Agustus, para ahli mengatakan mereka telah menerima "tuduhan yang mengkhawatirkan" bahwa para narapidana di sana ditolak perawatan medis serta akses rutin ke makanan dan air minum—tuduhan yang dibantah oleh pemerintah Bahrain. (AFP/Al Arabiya)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home