Demi Rp 3.000,-
Kita bisa membuat bangga orang lain.
SATUHARAPAN.COM – Saat saya membeli sekantung kacang mede di sebuah toko di pasar tradisional pagi tadi, tanpa sengaja Sang Penjual menyebutkan harga yang salah. Ia salah mengalikan harga hingga kurang bayar sebesar tiga ribu rupiah. Jumlah kecil yang kurang berarti jika berbelanja di supermarket, namun dapat menjadi sumber perdebatan tawar-menawar di tempat seperti ini.
”Ah, lumayan, lebih murah,” kata saya dalam hati seraya membayar. Namun, masalah belum selesai. Saya tidak tenang. Sambil menjauhi toko, saya berpikir, ”Pembeli yang mengantre di belakang saya juga telah diberitahu harga yang salah. Kasihan, jika si penjual sampai rugi banyak.”
Saya berhenti dan berbalik. ”Bu, salah harga. Seharusnya saya membayar tiga ribu rupiah lagi,” kata saya sambil memberikan uang.
”Wah, terima kasih ya!” katanya sumringah. ”Untung jujur!” demikian saya dengar ungkapan yang sama diucap berkali-kali baik kepada dirinya maupun pada pelanggan lain, ketika saya beranjak menjauhi toko. ”Dia langganan saya.” Imbuhnya lagi.
Saya tercekat. Hampir saja saya menggadaikan iman demi uang tiga ribu rupiah. Kalimat sukacita Sang Penjual mengingatkan saya bahwa sudah selayaknya untuk berlaku jujur. Bukan karena kasihan atas kerugian orang lain, tapi demi integritas saya sendiri.
Ah, betapa kita harus selalu waspada karena godaan datang tanpa disangka. Siapkah kita untuk membuat keputusan bijak? Beranikah kita untuk mengambil tindakan yang tidak menguntungkan diri demi nama baik Tuhan kita?
Ternyata, kita adalah pribadi yang berharga. Sering kali kita merasa lebur di dalam kerumunan. Menjadi bukan siapa-siapa. Namun, ungkapan ”Dia langganan saya” menunjukkan bahwa kita adalah seseorang yang dapat membuat bangga orang lain.
Kita adalah manusia. Mari berlaku sebagai manusia selayaknya ciptaan Tuhan yang termulia!
Editor: ymindrasmoro
Email: inspirasi@satuharapan.com
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...