Houses are Bought, Homes are Made
Perlu usaha membangun sebuah home.
SATUHARAPAN.COM – Saat turun dari trem di kota Melbourne, Australia, terpampang sebuah tulisan besar di pinggiran jalan, yang berbeda dengan iklan-iklan promosi lainnya: ”Houses are Bought, but Homes are Made.” Saat itu anak saya yang berusia 8 tahun menanyakan arti tulisan tersebut.
Keesokan harinya, kami pergi ke Victoria Market. Pasar tradisional yang tertulis di katalog sebagai tempat yang wajib dikunjungi wisatawan. Dengan temperatur tidak lebih dari 9 derajat celcius, kami berjalan kaki jam 8 pagi, dengan perlengkapan dari jaket, sarung tangan, syal dan penahan dingin lainnya, melihat keadaan pasar yang tidak berbeda jauh dengan pasar modern yang biasa saya datangi di kota saya tinggal, namun lebih besar, tertata rapi dan bersih.
Saat kami memasuki daerah cenderamata, tiba-tiba Sang Penjaga toko tersebut kedatangan temannya dan mengobrol dalam bahasa Jawa. Segera kami merasa akrab, ikut menimbrung dan berkenalan dengan mereka. ”Sebenarnya, orang-orang Indonesia banyak bekerja di Victoria Market ini,” jelasnya, ”biaya hidup yang tinggi membuat kami harus mengatur diri sedemikian rupa, apalagi kami membawa keluarga.” Bapak penjaga toko cenderamata ini ternyata penerima beasiswa S2 jurusan sosial politik, yang tinggal di Melbourne bersama istri dan anaknya yang berusia 4 tahun dari dana beasiswa dan pekerjaan freelance yang dilakukannya di sela-sela waktu kuliah, sedangkan kawannya adalah seorang dokter yang bekerja freelance sebagai penjaga toko juga, menemani istrinya penerima beasiswa master yang sedang hamil. ”Saat ini memang pas dingin-dinginnya di sini, jam 6 pagi pasar buka,” katanya lebih lanjut, ”saling membagi tugas dalam keluarga, kuncinya.”
Saya pun kembali melanjutkan perjalanan saya sambil memperhatikan wajah-wajah Asia yang berjualan sayur mayur, buah-buahan, maupun benda-benda lainnya. Mungkin mereka adalah calon-calon pemimpin di masa mendatang, meraih mimpi, menikmati hidup, belajar dan bekerja keras di negara lain, dengan tidak melupakan keluarga. Memang benar, perlu usaha untuk membangun sebuah home.
Editor: ymindrasmoro
Email: inspirasi@satuharapan.com
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...