Demokrat Walkout Rapat Paripurna RUU Pilkada
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Beberapa menit kemudian rapat paripurna yang sempat ricuh kembali digelar, Kamis (25/9) malam. Pimpinan Rapat, Priyo Budi Santoso membuka kembali jalannya Rapat.
"Sidang saya buka. Sebelum melanjutkan karena jam sekarang sudah 12.20 menit, menurut tata tertib, apa perlu diperpanjang? Sampai jam 1.00 WIB," kata Priyo.
"Kita berikan opsi kepada Partai Demokrat untuk memberikan pandangan," kata dia.
Namun, sebelum memberikan kesempatan itu, Priyo langsung diprotes anggota dewan.
Mereka meminta palu yang sudah diketuknya dicabut. Priyo tadi mengetuk palu dengan memutuskan sidang dilanjutkan dengan voting dua pilihan, Pilkada langsung atau Pilkada dipilih DPRD.
Hal ini pula yang membuat jalannya rapat ricuh dan sempat diskors.
"Cabut dulu pimpinan," teriak anggota Dewan.
"Cabut. Cabut. Cabut," teriak rombongan Anggota Fraksi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan. Bahkan, mereka sambil menggetok-getok meja mereka.
"Setelah diputuskan bersama, empat pimpinan, palu dicabut," kata Priyo.
Sejumlah anggota dewan pun bertepuk tangan mendengarkan keputusan Priyo ini. Rapat pun kembali dilanjutkan.
Sementara itu Pandangan Fraksi Partai Demokrat yang dibacakan, Benny K Harman mengatakan,
Perkenan kami menyampaikan tiga hal sebagai berikut.
Pertama, Partai Demokrat tidak ingin kehadiran membawa masalah baru.
Partai Demokrat jelas menjunjung tinggi seluruh proses yang ada dan dengan sungguh- sungguh menimbang rakyat sebagai tujuan politik fraksi Demokrat.
"Maka kami menyampaikan standing politik PD pada saat ini adalah sebagai penyeimbang maka dengan diambilnya putusan tadi baik lobi maupun dinamika rapat paripurna," kata Beni.
Menurut dia Dengan tidak akomodirnya opsi pilkada langsung dengan sepuluh koreksi total yang kami sampaikan maka perkenankan kami PD untuk bersikap netral.
"Tidak ikut dalam keputusan pilkada langsung atau DPRD, Kami PD mengambil sikap untuk walkout," katanya.
Sementara itu beberapa politisi Demokrat yang masih di ruangan rapat paripurna adalah Harry Witjaksono, Ignatius Mulyono, Gede Pasek Suardika, Edy sadeli, Hayono Isman.
Editor : Bayu Probo
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...