Demonstran Islamis Tuntut Vonis Mati Penista Islam
DHAKA, SATUHARAPAN.COM - Ribuan demonstran Islamis berunjuk rasa pada hari Jumat (3/7) di ibu kota Bangladesh menuntut vonis mati terhadap seorang mantan menteri yang dituduh menistakan agama karena komentarnya yang dianggap menghina Islam.
Kemarahan di antara demonstran Islamis meningkat sejak mantan menteri telekomunikasi Abdul Latif Siddiqui dibebaskan dengan jaminan pekan lalu terkait komentar yang dia buat pada 2014 yang menghina ibadah haji tahunan.
Sejumlah pendukung Hefajat-e-Islam dan kelompok radikal lainnya meneriakkan “Mati untuk si kafir Latif” dan membawa spanduk dalam sebuah unjuk rasa di ibu kota tersebut.
“Demonstrasi kami akan berlanjut hingga pemerintah menjatuhkan hukuman paling berat bagi pelaku penistaan agama,” ujar Noor Hossain Kafeli, seorang pemimpin senior Hefajat, kepada wartawan.
Ratusan polisi antihuru hara dan tidak berseragam mengawal unjuk rasa tersebut untuk mencegah kekerasan, sedangkan demonstrasi yang sama digelar di sejumlah wilayah lainnya di negara mayoritas berpenduduk Muslim tersebut.
Siddiqui pernah mengatakan kepada warga perantauan Bangladesh dalam pertemuan di New York September lalu dia “sangat menentang” haji terutama karena ibadah itu “membuang-buang” tenaga kerja.
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...