Dengan Lego, Anak-anak Menjadi Kreatif dan Sistematis
HONG KONG, SATUHARAPAN.COM – Roar Rude Trangbaek, Kepala Hubungan Kemasyarakatan Lego, mengatakan anak-anak yang menggemari lego akan menjadi sosok dewasa dan kreatif, dan apabila anak kecil menjadi seorang pemimpin perusahaan maka dia akan dianggap sebagai sosok inspiratif bagi pembangunan.
“Anak-anak yang bermain dengan Lego belajar menjadi sosok yang berpikir sistematis dan kreatif, mereka terlatih menemukan solusi yang berbeda untuk masalah yang sama,” kata Trangbaek kepada South China Morning Post, Kamis (2/7).
Meskipun ada perbedaan antara budaya anak-anak yang dibesarkan di Asia dan negara-negara Barat, Trangbaek mengatakan perusahaan tidak akan mengembangkan lini produk khusus untuk Tiongokok, Hong Kong atau Asia.
Dia mengatakan wawasan perusahaan dan penelitian, termasuk mengamati anak-anak bermain dengan produk Lego, menunjukkan bahwa anak-anak di seluruh dunia yang sangat mirip.
“Meskipun mungkin ada perbedaan budaya dan sejarah dari daerah ke daerah, kita melihat bahwa anak-anak di seluruh dunia merasakan intuisi dan menyenangkan untuk membuat sesuatu - yang merupakan esensi dari permainan Lego,” kata Trangbaek.
Perusahaan mainan asal Denmark tersebut telah mengalami peningkatan penjualan lebih dari 50 persen di Hong Kong dan Tiongkok dalam dua tahun terakhir.
Trangbaek menjelaskan bahwa konsumen Lego di Tiongkok mengalami perbedaan, yakni semakin lama pembeli Lego adalah kelas menengah. Menurut dia kecenderungan ini akan terus terjadi di tahun-tahun mendatang.
“Produk Lego adalah tentang berbagi pengalaman kreatif karena memiliki ikatan kuat dengan konsumen Tiongkok,” kata Trangbaek.
Pabrik menyediakan produk-produk Lego tidak hanya untuk pasar Tiongkok tetapi juga pasar Asia lainnya termasuk Jepang dan Korea Selatan. Trangbaek mengatakan akan mempekerjakan hingga 1.500 pekerja.Pabrik itu akan beroperasi penuh pada 2017.
Lego juga mengharapkan untuk membuka lebih dari 80 toko di Tiongkok pada akhir tahun ini, beberapa di antaranya akan berbasis di lapis kedua atau ketiga kota.
"Kami mulai dengan toko-toko di kota-kota besar dan sekarang mencari untuk menjangkau lebih banyak anak dengan mendirikan toko di kota-kota yang pada gilirannya akan meningkatkan minat dan permintaan untuk produk kami," kata dia.
Editor : Eben Ezer Siadari
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...