Dennis Rodman Minta Maaf dan Mengaku Mabuk
SINGAPURA, SATUHARAPAN.COM – Mantan bintang bola basket Amerika Serikat Dennis Rodman meminta maaf atas komentar yang dibuatnya mengenai seorang misionaris AS bernama Kenneth Bae yang dipenjarakan di Korea Utara.
Kepada media, Rodman mengaku tengah mabuk saat menyampaikan komentar tersebut.
Lawatan empat hari Rodman ke Korea Utara dihujani kritik dari para aktivis hak asasi manusia dan keluarga misionaris.
Dalam satu wawancara, Rodman mengomentari misionaris AS yang dipenjarakan itu. Rodman menyebut Bae, bukan pemerintah Korea Utara, yang harus bertanggung jawab atas penahanan dirinya.
“Saya memohon maaf, saya bertanggung jawab sepenuhnya,” kata Rodman, Rabu (8/1), seraya berkilah dia minum-minum sepanjang satu hari yang menegangkan.
Kembali dari Korut
Mantan bintang NBA Dennis Rodman pada Senin (6/1) kembali dari Korea Utara dan mengatakan tidak bertemu dengan Kim Jong-un -yang “mengagumkan”, pada kunjungan ketiganya ke negara komunis tertutup itu.
Pebasket yang dikenal memiliki banyak tato di seluruh tubuhnya itu mengaku tidak terganggu sekalipun tidak bertemu Kim Jong-un dalam kunjungan terkininya tersebut.
Rodman memiliki hubungan pertemanan dengan Kim sejak melakukan perjalanan pertamanya ke Pyongyang pada Maret 2013, saat ia menyebut Kim Jong-un sebagai “teman seumur hidup”. Kunjungan Rodman tersebut termasuk dalam rangka menyelenggarakan pertandingan basket persahabatan pada 8 Januari untuk merayakan ulang tahun Kim Jong-un.
Saat ditanya perasaannya tidak dapat bertemu dengan pemimpin muda itu setelah mendarat di bandara Beijing, Rodman mengatakan, “Saya tidak khawatir tentang hal itu.” Dia menambahkan, “Saya akan bertemu dengannya lagi.”
“Dia mengagumkan,” kata Rodman ketika ditanya tentang Kim saat ia sedang dikawal keluar dari bandara oleh pihak keamanan, demikian laporan AFP.
“Kami akan bertanding dalam dua pekan mendatang,” tambahnya, mengacu pada pertandingan antara Korea Utara dan sebuah tim yang terdiri dari para mantan pemain NBA.
Ketika ia meninggalkan Beijing menuju Pyongyang pekan lalu, Rodman mengatakan ia akan melakukan “dialog yang baik “ dengan Kim untuk membantu dunia, tanpa menjelaskan lebih lanjut maksudnya.
Kim, yang dididik di Swiss, dilaporkan sebagai penggemar berat basket, terutama klub Chicago Bulls. Rodman memainkan peran kunci di klub itu dan memenangkan tiga gelar NBA bersama Michael Jordan pada 1990-an.
Sementara itu terdapat kekhawatiran pada stabilitas rezim setelah eksekusi Jang Song-thaek pada awal bulan Desember 2013.
Namun, Rodman selalu menjauhkan diri dari peristiwa politik. Dia menghabiskan sebagian besar waktunya di Korea Utara untuk melatih tim basket di negara itu, menurut laporan media setempat.
Pemerintah Amerika Serikat juga telah kembali memperingatkan warganya untuk tidak melakukan perjalanan ke Korea Utara. (AFP/Ant)
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...