Dewan Gereja Dunia Kecam Penggunaan Drone
BOSSEY, SATUHARAPAN.COM Komite Eksekutif Dewan Gereja Dunia (World Council of ChurchesWCC ) mengecam penggunaan drone atau pesawat bersenjata tanpa awak (Unmanned Aerial VehiclesUAV) mengatakan bahwa mereka menimbulkan ancaman serius bagi kemanusiaan dan ancaman terhadap hak untuk hidup dan menjadi preseden berbahaya dalam hubungan antarnegara.
Keprihatinan ini diungkapkan oleh WCC dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Komite Eksekutif pada 12 Februari, ketika panitia sedang melakukan pertemuan di Bossey, Swiss.
Pernyataan itu menambahkan bahwa teknologi UAV memungkinkan Amerika Serikat, Israel, Rusia dan Inggris untuk bergerak ke arah sistem yang akan memberikan otonomi tempur penuh pada mesin.
Pernyataan itu menyerukan agar pemerintah menghormati dan mengakui kewajiban untuk melindungi hak hidup rakyat mereka dan menentang pelanggaran hak asasi manusia.
Penggunaan UAV, pertama kali dibuat operasional dalam perang Balkan, telah kemudian meningkat di Afghanistan, Irak, Yaman, dan Somalia dan paling baru-baru ini di Pakistan.
Pernyataan itu mengajak masyarakat internasional untuk menentang kebijakan yang melanggar hukum dan praktik, terutama dari serangan pesawat tak berawak AS di Pakistan.
Pernyataan itu mendesak pemerintah AS untuk menjamin keadilan bagi korban serangan pesawat tak berawak yang melanggar hukum, termasuk anggota keluarga korban pembunuhan di luar hukum dan untuk menyediakan akses yang efektif untuk pengobatan, terutama restitusi, kompensasi kepada keluarga korban yang tewas atau terluka dan perlindungan yang memadai bagi rehabilitasi mereka. (oikoumene.org)
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...