DGD kembangkan Bahan Dialog Ekumenis dan Antar Agama
JENEWA, SATUHARAPAN.COM – Dewan Gereja-gereja Dunia (DGD) akan mengembangkan bahan-bahan berkaitan dengan dialog okumenis dan dialog antar agama. Hal itu untuk mengatasi kebutuhan sebagai saksi Injil dalam situasi ekumenis dan multi agama.
Bahan-bahan yang dikembangkan DGD (World Council of Churches / WCC) itu dimaksudkan untuk membantu gereja-gereja yang terlibat dalam dialog ekumenis dan dialog antar agama, seperti berita yang dikirimkan oleh WCC.
Dialog ekumenis adalah tentang percakapan antara gereja-gereja Kristen yang berbeda, dan dialog antar agama yang terkait percakapan antara agama-agama yang berbeda.
Kesepakatan untuk memproduksi bahan-bahan itu merupakan hasil percakapan dalam pertemuan pekan lalu ( 12-14/5) yang diselenggarakan Komisi Faith and Order WCC, dan program WCC untuk dialog dan kerja sama antar agama di Ecumenical Institute, Bossey, Swiss.
Pertemuan ini membahas konteks geografis dan struktural yang berbeda di mana muncul pertanyaan hubungan ekumenis dan hubungan antar agama. Percakapan menunjukkan bahwa kadang-kadang kelompok atau individu berada dalam tanggung jawab berkaitan masalah ekumenis dan kerja sama antar agama, dan merespons bantuan dengan tujuan yang berbeda dan metode yang sesuai dengan konteks masing-masing. Pada kesempatan lain, keahlian dan wawasan dalam satu bidang dapat menyebabkan pelecehan nilai dan penting pihak lain.
Peserta pertemuan itu berasal dari Asia, Afrika, Timur Tengah, Eropa, dan kawasan Amerika Utara, termasuk orang-orang yang bertanggung jawab atas hubungan ekumenis dan dialog antar agama di gereja-gereja anggota WCC, serta akademisi Kristen dan peneliti.
"Pertemuan ini merupakan langkah pertama yang tepat waktu menuju dialog konstruktif yang akan saling memperkaya pekerjaan gereja secara global dalam dialog di antar orang Kristen, dan dialog dengan agama-agama lain," kata Dr. Clare Amos, Pelaksana Program WCC untuk dialog dan kerja sama antar agama.
"DGD memiliki sejarah panjang mengekspresikan dialog ekumenis dan dialog antar agama. Kedua dialog memiliki banyak kontribusi ke bidang lain," kata Canon John Gibaut, Direktur Komisi Faith and Order, WCC.
Kerja sama kedua bidang itu juga merupakan jawaban atas cara kerja baru yang diadopsi dari Sidang Raya ke-10 WCC di Busan, Korea Selatan tahun lalu.
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...