DUNIA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja
20:00 WIB | Minggu, 20 Oktober 2013
Di Iran Membawa Anjing Dianggap Menentang Pemerintah
TEHERAN, SATUHARAPAN.COM - Warga Iran yang mengajak anjing mereka berjalan-jalan di jalan-jalan umum di Republik Islam Iran kini dianggap sebagai menentang pemerintah, media Inggris The Guardian melaporkan Jumat (18/10).
Memiliki anjing telah menjadi tren warga kelas atas di perkotaan Iran selama 15 tahun terakhir, meskipun secara teknis memelihara anjing dilarang oleh hukum Islam.
Tiga tahun lalu pemerintah Iran telah membuat peraturan untuk menyita anjing yang berjalan di luar rumah selain juga mengenakan denda yang berat dari US$ 100 sampai US$ 500 untuk tindakan yang tidak Islami tersebut.
Menurut laporan The Guardian sekarang ini pemilik anjing nekat membawa anjingnya berjalan-jalan sebagai protes terhadap peraturan itu. Sepertinya undang-undang itu tidak merata diberlakukan dan membawa anjing di depan umum telah menjadi simbol pembangkangan terhadap pemerintah.
"Seorang ulama konservatif Iran mengecam praktek tersebut sebagai latihan kebejatan moral," kata The Guardian.
Menerut The Guardian, memiliki anjing dilihat sebagai norma-norma Barat, yang disukai oleh kaum konservatif. RUU Iran menyatakan bahwa memiliki anjing menimbulkan masalah budaya, imitasi buta dari budaya Barat yang vulgar.
Pada bulan Juni 2010, Ayatollah Naser Makarem Shirzi mengatakan bahwa memiliki anjing sebagai imitasi buta budaya Barat. Dia memperingatkan bahwa perilaku tersebut akan menyebabkan korupsi keluarga dan merusak nilai-nilai sosial. (alarabiya.net)
KABAR TERBARU
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...