Dievaluasi, Bank DKI Pinjamkan Uang Hingga ke Riau

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM –  Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengistruksikan jajaran direksi dan komisaris Bank DKI harus berorientasi pada kepengurusan dan kepentingan internal, bukan pada korporasi. Djarot menyayangkan Bank DKI menggelontorkan kredit hingga ke luar daerah, seperti Riau dan Jawa Tengah.

“Kemarin saya ketemu dengan orang Bank DKI, saya sampaikan, ada laporan observasi terhadap persoalan-persoalan mendasar di bank DKI. Agustus mereka akan menyampaikan action plan-nya. Mereka butuh waktu untuk bisa menyampaikan rencana kerjanya. Dan targetnya tutup buku bulan Desember,” kata Djarot kepada awak media, hari Jumat (3/7) pagi di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat.

Kinerja Bank DKI di 2014 memang dinilai mengalami penurunan yang signifikan, terutama NPL (Non Performing Loan, Red) atau kredit bermasalah yang tinggi. Rasio NPL tahun ini tercatat mencapai angka 5 persen dibanding tahun lalu yang hanya mencapai 4,22 persen.

Menurut Djarot, kinerja Bank DKI perlu di evaluasi secara total karena kuatitas sumber daya manusia (SDM)-nya masih tertinggal.

“Selanjutnya, sistem IT-nya ini masih tertinggal dengan beberapa bank besar, harus dirombak total,” kata Djarot.

Dalam waktu enam bulan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meminta Bank DKI menurunkan NPL. Akibat fokus penurunan NPL ini, fit and proper test jajaran direksi Bank DKI belum dilakukan.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama melantik Presiden Komisaris Hasan Basri, diganti oleh Honggo Widjojo Kangmasto. Sementara itu, Komisaris Independen Agus subekti diganti oleh Sarwanto. Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Heru Budi Hartono ditunjuk memegang posisi Komisaris Bank DKI. Komisaris Independen dipercayakan kepada  Ahdi Jumhari Luddin, Direktur Utama Kresno Sediarsi, sedangkan jajaran Direktur berturut-turut Agus Suryantono, Martono, Sigit Prastowo, Antonius Widodo Mulyono, dan Farel Tia Silalahi. 

Editor : Bayu Probo