Diisi Komisaris Tidak Kompeten, BUMN Terancam Pailit
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Wakil Ketua Komisi VI Dodi Reza Alex Noerdin meminta Pemerintahan Presiden Joko Widodo, dalam hal ini Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lebih bijaksana dalam pengangkatan direksi utama atau komisaris.
Menurut dia Menteri BUMN (Rini Soemarno, Red) harus tetap mengutamakan kompetensi, profesionalitas, dan latar belakang seseorang yang ditunjuk sebagai direksi atau komisaris di salah satu BUMN.
“Kita minta supaya penugasan seseorang menjadi direksi atau komisaris di salah satu BUMN tetap mengikuti kompetensi dan profesionalisme mereka, serta track record mereka. Saya apresiasi Sukardi Rinakit yang menolak jabatan Komisaris Bank BTN karena merasa lebih cocok di bidang lain,” ujar Dodi kepada satuharapan.com, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (7/4).
Menurut dia, siapapun memang diizinikan menjadi direksi atau komisaris di salah satu BUMN, namun hal tersebut tidak lantas mengabaikan kompetensi dan kemampuan sosok tersebut. “Sebaiknya, orang yang terpilih menjadi komisaris apalagi direksi itu harus punya latar belakang di bidang tersebut, misalnya dia punya pengalaman di bidang keuangan, silakan jadi komisaris di bank BUMN,” tutur Dodi.
Politisi Partai Golkar itu menjelaskan, bila maasalah kompetensi seorang komisaris BUMN diabaikan, maka rencana pemerintah menjadikan BUMN sebagai pemain global tidak akan terealisasi. “Ditakutkan BUMN kita tidak akan jadi agen pembangunan, seperti yang diungkapkan Menteri Rini Soemarno, justru BUMN kita bisa pailit karena diisi orang tidak kompeten di bidangnya,” tutur Dodi.
Pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada Senin (6/4), anggota tim sukses Joko Widodo-Jusuf Kalla kembali mendapatkan jabatan di BUMN, kali ini dua orang di komisaris di PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), yakni Iman Sugema yang menjadi komisaris utama dan Paiman Rahardjo ditempatkan sebagai komisaris di perusahaan berkode saham PGAS itu.
Iman merupakan ekonom dari Institut Pertanian Bogor (IPB). Dirinya merupakan salah satu tim ekonomi Jokowi-Jusuf Kalla dalam penyusunan visi misi ekonomi pemerintahan saat ini. Iman dikabarkan telah membantu Jokowi menyediakan data-data saat melakukan debat calon presiden dengan tema perekonomian waktu itu.
Sementara Paiman merupakan Sekretaris Jenderal Rumah Koalisi Indonesia Hebat saat Pemilihan Presiden 2014 silam."Dari enam komisaris, ada lima yang diganti saat RUSPT saat ini. Sedangkan untuk direksi tidak ada yang berubah," kata Corporate Secretary PGN Heri Yusup.
Selain itu, pemegang saham juga mengangkat Deputi Sekretaris Wakil Presiden Jusuf Kalla yakni Tirta Hidayat, Mohammad Ikhsan, dan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian ESDM IGN Wiratmaja Puja, sebagai komisaris. (Seno Tri Sulistiyono).
Editor : Bayu Probo
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...