Dijanjikan Pulang Kampung, Jemaat Muslim Syiah Sampang Dibawa ke Sidoharjo
SAMPANG, SATUHARAPAN.COM - Setelah mengalami pemaksaan dan tindak kekerasan, sekitar 250 orang jemaat Muslim Syiah sampang, dalam perjalanan evakuasi dari GOR Sampang ke Sidoharjo. Mohammad Zaini, jemaat Syiah Sampang dan sekaligus Koordinator Nasional Sobat KBB (Solidaritas Korban Kebebasan Beragama/Berkeyakinan) menuturkan kronologi evakuasi paksa dan tindak diskriminasi yang dialami oleh jemaat Syiah Sampang.
Saat ini (Rabu, 20/6 sore) Mohammad Zaini tengah dalam perjalanan bersama para jemaat dalam rombongan lebih dari 15 bus yang mengangkut jemaat Muslim Syiah Sampang ke Sidoharjo.
Pada awalnya pemaksaan dilakukan atas Ustad Iklil yang tengah istirahat tidur karena sedang sakit. Dalam kondisi demikian, Ustad Iklil dipaksa dan diseret dari tempat tidurnya. Dia dipaksa untuk memasuki bus yang sudah disiapkan.
Walaupun jemaat menolak, tetapi pemaksaan ini berlangsung, hingga semua jemaat Syiah dimasukkan ke dalam bus. Sebelumnya, barang-barang mereka terlebih dahulu dibongkar menjelang siang tadi. Dalam pemaksaan ini, wakil Bupati Fadillah Budiono menjanjikan akan memulangkan mereka ke kampung halamannya.
Karena adanya kepungan massa dan kegiatan istigozah yang digelar di sekitar GOR Sampang, Wakil Bupati bersama sejumlah pejabat, memaksa Ustad Iklil untuk menandatangi kesediaan untuk dipindahkan. Karena desakan berbagai pihak, maka Rabu malam sebenarnya sempat diinformasikan untuk mengurungkan niat mengevakuasi, namun polisi memperketat penjagaan sekitar GOR Sampang.
Tindak pemaksaan dan kekerasan dilakukan oleh satpol PP atas jemaat/pengungsi Syiah Sampang, dan akhirnya semua pengungsi dibawa dalam puluhan bus, yang ternyata menuju ke Sidoharjo.
Ketika ditanyakan, Mohammad Zaini mengaku mereka tetap menolak pemindahan ini. Saat diwawancara, Mohammad Zaini, bersama sekitar 40 anak-anak Syiah Sampang, hampir seratus perempuan. Mereka dalam perjalanan ke suatu tempat yang tidak mereka ketahui, hanya disebutkan ke Sidoharjo.
Editor : Sabar Subekti
Puluhan Anak Muda Musisi Bali Kolaborasi Drum Kolosal
DENPASAR, SATUHARAPAN.COM - Puluhan anak muda mulai dari usia 12 tahun bersama musisi senior Bali be...