Dinkes: Tak Ada Lokalisasi, Pengawasan HIV/AIDS Dirasa Sulit
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Koesmedi Priharto mengatakan lokalisasi prostitusi akan mempermudah pihak pemerintah provinsi (pemprov) mengontrol persebaran HIV/AIDS.
“Kalau sekarang lokalisasi ditutup, kadang kami susah melakukan pemeriksaan karena tidak terkumpul di satu lokasi dan kami juga sulit mengawasinya,” ujar Koesmedi di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (24/4).
Tak adanya lokalisasi ini diakui cukup menyulitkan pihak kesehatan melakukan penyuluhan. Apabila Dinkes DKI turun langsung ke tempat-tempat yang disinyalir menjadi lokasi prostitusi, Koesmedi mengatakan kemungkinan mendapatkan penolakan cukup tinggi.
“Kalau yang belum kan programnya penyuluhan. Kami kesulitan melakukan penyuluhan. Kalau yang di kos-kos datang petugas kita untuk periksa, pasti mereka menolak. Kalau dulu zaman masih ada di lokalisasi karena itu memang program, kami datang lalu dilakukan pemeriksaan, mereka dengan rela diperiksa,” kata dia.
Lokalisasi diakui Koesmedi cukup memudahkan Dinkes untuk melakukan pengawasan dan kontrol. Sebelum lokalisasi di Jakarta ditutup, Dinkes menurut Koesmedi menjalankan program pemeriksaan dan penyuluhan rutin di lokasi tersebut.
Namun kini, penyuluhan oleh puskesmas hanya dilakukan di lokasi-lokasi kumuh yang disinyalir menjadi lahan prostitusi. Namun demikian, di seluruh rumah sakit dan puskesmas DKI Jakarta telah terdapat fasilitas penanganan dan pemeriksaan HIV/Aids.
Editor : Bayu Probo
Warga Batuah Serahkan Seekor Trenggiling ke BKSDA
SAMPIT, SATUHARAPAN.COM- Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resor Sampit Kabupaten Kotawaring...