Soal Lokalisasi Prostitusi, Ahok Sampaikan Argumentasinya
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Gagasan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, untuk membuka kembali lokalisasi prostitusi di Ibu kota telah ditentang banyak pihak. Tak jengah menjelaskan alasannya, pria yang akrab disapa Ahok ini pun mengajak masyarakat untuk meneladan pemikiran para nabi, yakni Nabi Isa, Nabi Sulaiman, dan Nabi Muhammad.
Seperti dikutip dalam Injil Yohanes 8:2-11, Ahok mengulas kembali kisah tersebut melalui sikap Nabi Isa atau Yesus yang dihadapkan dengan perempuan pelacur.
“Coba lihat Nabi Isa waktu pemimpin Yahudi menangkap orang melakukan perzinahan. Lalu Nabi Isa ditanya, hukum Taurat mengizinkan orang dirajam sampai mati. Nabi Isa menjawab santai sekali. Katanya, siapa yang tidak berbuat dosa, dia yang lempar batu duluan. Satu per satu orang pun pergi,” kata Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (24/4) pagi.
Dari kisah itu, Ahok memberi argumentasi dengan analogi sederhana. Bila tunasusila diibaratkan sampah masyarakat, selama hidup manusia pasti akan membuang sampah. Namun, sampah itu akan menjadi berguna bila diolah di tempat khusus dan tidak dibiarkan berceceran di pinggir jalan, yang justru akan menyebabkan penyakit.
Ahok pun menyayangkan sikap orang yang justru dinilainya cenderung munafik.
“Kita ini cenderung munafik. Curi uang rakyat tidak dosa, main cewek diam-diam tidak dosa, tapi kalau prostitusi dilokalisasi, dosa besar. Judi juga dosa besar, tapi main golf, taruhan, tidak dosa. Kita ini standar ganda dalam membuat keputusan,” kata Ahok.
Lebih lanjut, Ahok pun mengingatkan masyarakat terhadap kisah Nabi Sulaiman dan Nabi Muhammad menghadapi tunasusila. Ahok mengutip kisah Nabi Sulaiman yang dengan bijak mempersilakan dua pelacur masuk ke Istana untuk memberi peradilan.
“Nabi Sulaiman dianggap hebat sewaktu dapat memutuskan dua orangtua yang memperebutkan bayi. Dua perempuan yang datang itu pelacur lho. Kok Nabi Sulaiman izinkan masuk ke istana? Nabi Sulaiman memberi keadilan kepada orang. Terus Nabi Muhammad tidak pernah memberikan perintah pelacur dirajam sampai mati,” ujar Ahok. Kisah Nabi Sulaiman—atau Raja Salomo tercatat di Kitab 1 Raja-raja 3:16-28.
Alasan Ahok membuat lokalisasi bermaksud supaya pemerintah mudah melakukan kontrol dan lebih mudah menggiring orang bertobat.
Di negara-negara maju pun, ujar Ahok, lokalisasi dibuat untuk mengatur kontrol sosial.
Editor : Sotyati
Warga Batuah Serahkan Seekor Trenggiling ke BKSDA
SAMPIT, SATUHARAPAN.COM- Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resor Sampit Kabupaten Kotawaring...