Disebut Tidak Serius Berantas Korupsi, Presiden SBY Tidak Terima
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak terima bila disebut tidak serius memberantas korupsi.
“Kalau saya dikritik, SBY belum berhasil benar memberantas korupsi, saya terima. Tetapi kalau dianggap SBY tidak serius memberantas korupsi saya tidak bisa terima. Karena we have done a lot of thing (kami sudah berbuat banyak) sebetulnya untuk itu semua,” kata Presiden SBY saat membuka Forum Anti Korupsi keempat (4th Indonesia Anti Corruption Forum, 4th IACF) di Istana Negara, Jakarta pada Selasa (10/6).
Presiden SBY menegaskan Indonesia selama lebih dari sepuluh tahun ini melakukan pemberantasan korupsi secara agresif. Tidak tebang pilih dan tanpa pandang bulu.
Forum Anti Korupsi ini dihadiri sejumlah kementerian dan juga organisasi anti-korupsi seperti Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran dan Organisasi Parlemen Global untuk Anti-Korupsi.
Presiden dalam kesempatan itu mengungkapkan pengalamanya saat bertemu dengan Chief Eksekutif Hong Kong Donald Tsang dalam APEC 2004 di Santiago, Chili. Presiden menanyakan resep Hong Kong yang mampu melaksanakan pemberantasan korupsi yang menggurita.
"Saya ingat (nasihatnya) bagus kalau sungguh ingin berantas korupsi, tapi harus sabar, dilaksanakan intensif dan terus menerus, tahan, ibaratnya `never ending goal` (tujuan tanpa akhir). Kalau Hong Kong 15 tahun, untuk Indonesia yang besar kompleks dengan permasalahan 2-3 kali lebih lama dari itu," ujar Presiden.
Presiden dalam kesempatan itu menambahkan, sinergi antarpemangku politik dalam pemberantasan korupsi diperlukan, sehingga dapat berjalan efektif. Untuk itu, Presiden menyambut baik perhelatan acara itu.
"Kita kembali membulatkan semangat dan tekad kita mensinergikan langkah dan upaya kita untuk melanjutkan perjuangan besar, perjuangan yang tidak mudah tapi harus kita lakukan di negeri tercinta ini yaitu pencegahan dan pemberanasan korupsi," tutur Presiden.
Presiden mengungkapkan pengalamannya menjabat selama 10 tahun terdapat pelbagai tantangan pemberantasan korupsi. Di antaranya banyak pejabat yang takut mengambil keputusan dan adanya pihak-pihak yang meminta bantuan.
Namun, Presiden Yudhoyono sejak awal telah menegaskan sikapnya untuk memberantas korupsi dan tidak akan pernah mengintervensi masalah hukum. "Kalau saya punya keinginan untuk campur tangan sudah salah," ujar Presiden.
Untuk itu, Yudhoyono berpesan dan berharap kepada presiden yang nantinya terpilih untuk terus mengawal dan membulatkan tekadnya dalam pemberantasan korupsi. (Ant/setkab.go.id)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...