Fadjroel Rachman Menyayangkan Aturan Main Debat Capres
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Fadjroel Rachman, seorang pengamat politik menyayangkan aturan main dalam Debat Calon Presiden antara Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK yang diselenggarakan di Balai Sarbini, Jakarta, Senin (9/6).
“Pengaturan debat tadi malam itu salah,” kata dia pada konferensi pers yang digelar di Media Center Jokowi-JK di Jalan Cemara, Jakarta Pusat, Selasa (10/6).
“Kesalahan terjadi pada pengaturan opening statement dan closing statement. Kalau kita bicara tentang debat, kira-kira yang paling diinginkan oleh publik itu di pernyataan pembuka dan penutup. Dalam debat, apalagi hanya ada dua kandidat, posisi antara orang yang memberikan penryataan pembuka dan penutup harus dibalik. Jadi, apabila Si A mendapatkan kesempatan untuk memberikan pernyataan pembuka, maka si B yang harus memberikan pernyataan penutup. Karena dalam debat, dua titik itu yang paling menentukan.”
Fadjroel juga menyayangkan bahwa dalam debat yang diadakan ada Senin (9/6) malam, pernyataan pembuka dan penutup diambil oleh calon presiden dengan nomor urut satu (1) yaitu Prabowo Subianto. Menurutnya, jika pernyataan penutup diambil oleh Jokowi maka Prabowo Subianto sudah “habis”.
Setelah menyaksikan debat tersebut, Fadjroel mengungkapkan bahwa dia telah memprotes debat tersebut kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU). Dia pun berharap bahwa di debat capres berikutnya kesalahan itu tidak akan terulang dan jika sampai terulang maka hal ini akan menguntungkan salah satu capres. Respon yang diberikan dari KPU adalah mereka akan mengevaluasi dan menampung aspirasi dari Fadjroel.
“Kalau pengaturan yang salah tersebut diulangi lagi oleh KPU, maka KPU secara sadar telah menguntungkan capres tertentu,” tambahnya.
Dalam konferensi pers tersebut, Fadjroel menilai bahwa skor yang diperoleh adalah 5-1 untuk Jokowi-JK. Dia bahkan menceritakan salah satu media dari Singapura menulis bahwa Prabowo Subianto sudah kalah di babak pertama.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...