Diskon 100%
Apakah saya membiarkan tamu-tamu lain tetap menginap memenuhi hati saya, atau saya mengizinkan Dia saja yang menempatinya?
SATUHARAPAN.COM – Menjelang Natal, sebuah department store yang baru saja direnovasi, melakukan grand launching dengan diskon 20%-70% untuk semua item yang dipromosikan. Undangan untuk pelanggan yang memiliki kartu keanggotaan itu disebarkan melalui SMS, email, bahkan buletin. Bukan itu saja, disebutkan juga bagi 50 pelanggan yang pertama kali datang pada saat grand launching akan mendapatkan hadiah.
Kemacetan luar biasa terjadi pada hari itu. Sebelum jam 10 pagi, saat department store itu buka, orang-orang sudah mengantre di depan pintu masuk. Ornamen-ornamen natal terpasang indah menyambut pelanggan yang bersemangat belanja mendapatkan diskon. Dan berhubung saya tinggal di dalam kompleks dimana department store itu berada, kegiatan saya hari itu menjadi sangat terganggu.
Kejadian itu sangat ironis dengan dengan kejadian Natal 2000 tahun lalu yang diangkat sebagai icon promosi oleh departement store tersebut. Saat itu bayi Yesus dibaringkan di dalam palungan karena tidak ada tempat untuk bernaung, selain kandang domba.
Dalam perayaan Natal keluarga kelompok kecil kami, pendeta mengatakan bahwa saat itu penginapan penuh dengan tamu, sehingga tidak ada tempat untuk bayi Yesus dilahirkan. Apakah kita akan memperlakukan hal yang sama dengan kelahiran Yesus di hati kita? Bagaimana dengan tamu-tamu dalam hati kita seperti kekhawatiran, ketakutan, kedengkian, ketamakan, kemarahan, keangkuhan, dan masih banyak lagi. Apakah kita tetap membiarkan mereka di hati kita? Apakah kita mau menyingkirkannya dan memberikan tempat untuk Sang Juru Selamat?
Saya jadi teringat pada pembukaan department store yang telah membuat kacau kegiatan saya hari itu, bagaimana orang-orang berebutan datang, kendaraan melebihi kapasitas tempat parkir meluberi daerah sekitar, bahkan para pembeli bersedia mengantre 2-3 jam untuk membayar barang yang didiskon dan mendapatkan hadiah. Bagaimana dengan diri saya yang telah dibayar lunas oleh darah Sang Penebus dan mendapatkan hadiah keselamatan? Diskon 100%.
Apakah saya bergeming? Apakah saya membiarkan tamu-tamu lain tetap menginap memenuhi hati saya, atau saya mengizinkan Dia saja yang menempatinya?
Natal di hati.
Editor: ymindrasmoro
Email: inspirasi@satuharapan.com
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...