Loading...
FOTO
Penulis: Dedy Istanto 19:14 WIB | Jumat, 14 Februari 2014

Diskusi Menakar Ulang Pancasila sebagai Ideologi Bangsa

Diskusi Menakar Ulang Pancasila sebagai Ideologi Bangsa
Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP) bersama dengan Megawati Institute menggelar diskusi bertajuk Agama dan Pancasila: Menakar Ulang Tafsir Makna Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa yang dihadiri oleh sejumlah narasumber di Megawati Institute Jalan Proklamasi No 52, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (14/2) (Foto-foto: Dedy Istanto).
Diskusi Menakar Ulang Pancasila sebagai Ideologi Bangsa
Romo A. Andang L. Binawan salah satu pemuka Katolik saat memaparkan pandangannya terhadap Pancasila di depan para peserta undangan yang hadir dalam diskusi.
Diskusi Menakar Ulang Pancasila sebagai Ideologi Bangsa
Ketua Persatuan Gereja Indonesia (PGI) Pendeta AA. Yewangoe saat memaparkan keprihatinannya atas kejadian yang menimpa seorang pasien Rumah Sakit yang menjadi korban meninggal dunia akibat ditelantarkan.
Diskusi Menakar Ulang Pancasila sebagai Ideologi Bangsa
Aktivis Hak Azasi Manusia (HAM) Musdah Mulia saat hadir sebagai salah satu narasumber dalam diskusi yang bertajuk tentang Menakar Ulang Tafsir Makna Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa.
Diskusi Menakar Ulang Pancasila sebagai Ideologi Bangsa
Pemuka Islam KH. Masdar F. Masudi saat hadir sebagai salah satu narasumber dalam diskusi tentang pandangan Pancasila sebagai ideologi bangsa.
Diskusi Menakar Ulang Pancasila sebagai Ideologi Bangsa
Dr. Yudi Latif seorang pemikir keagamaan dan kebangsaan saat hadir sebagai salah satu narasumber dalam diskusi yang digelar oleh ICRP bersama dengan Megawati Institute tentang ideologi Pancasila.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Indonesian Conference on Religion and Peace bekerja sama dengan Megawati Institute menggelar diskusi Sekolah Agama bertajuk “Agama dan Pancasila: Menakar Ulang Tafsir Makna Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa” di Megawati Institute, Jalan Proklamasi No. 52, Jakarta Pusat, Jumat (14/2).

Diskusi tentang menakar kembali Pancasila sebagai landasan ideologi bersama dihadiri oleh sejumlah narasumber di antaranya Prof. Dr. Siti Musdah Mulia (Aktivis HAM), Dr. Yudi Latif (Pemikir Keagamaan dan Kebangsaan), KH. Masdar F. Mas’udi (Rais Syuriah PBNU), Pendeta Dr. AA. Yewangoe (Ketua PGI), dan Romo A. Andang L. Binawan (Pemuka Katolik) yang masing-masing memberikan pandangan selama 15 menit tentang makna Pancasila.

Dalam kesempatannya Pendeta Yewangoe mengatakan tentang keprihatinannya terhadap peristiwa yang terjadi di Bandar Lampung, yaitu tentang seorang pasien yang menjadi korban meninggal dunia akibat ditelantarkan oleh salah satu petugas dari Rumah Sakit Umum Daerah. Hal tersebut dinilai Pendeta Yewangoe sama sekali tidak memiliki rasa kemanusiaan terhadap nyawa seseorang.

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home